Wahid Institute Juga Kecam Pemerintah DKI
Satpol PP dan Warga Sama-sama Korban KekuasaanKamis, 15 April 2010 – 16:18 WIB
Dalam kaitan dengan itu, The Wahid Institute pun lantas menyampaikan pernyataan sikapnya. Yang pertama yaitu bahwa Pemerintah DKI harus bertanggungjawab dengan adanya bentrokan tersebut, sekaligus segera menghentikan niat untuk melakukan pembongkaran paksa terhadap makam Mbah Priuk dan menghentikan segala tindak kesewenang-wenangan. "Pemerintah DKI harus memahami suasana psikologis-religius masyarakat menyangkut makam seorang tokoh, apalagi makam tersebut tempat di mana umat Islam melakukan aktivitas religius," papar Rumadi.
Berikutnya, lembaga ini pun menyebutkan bahwa bentrokan tersebut menunjukkan Pemerintah DKI tidak mampu berdialog secara baik dengan warga, sehingga memaksakan kehendak dan kepentingannya. Padahal mestinya, suara warga yang mati-matian mempertahankan makam Mbah Priok harus didengar. "Makam seorang tokoh seperti Mbah Priok bukanlah rumah sengketa yang bisa diselesaikan dengan mengerahkan buldoser. Ada aspek-aspek kultural-keagamaan yang harus diperhitungkan dengan cermat oleh Pemerintah DKI Jakarta," ungkapnya lagi.