Waisak, Lebih dari Sekadar Meditasi
Sabtu, 29 Mei 2010 – 03:33 WIB
Pada kesempatan itu, Biksu Wong Sing An menyampaikan renungan Waisak 2010, lalu dilanjutkan dengan pembacaan doa secara bergantian oleh setiap dewan sangha Walubi. Di antaranya adalah Sangha Theravada, Tantrayana, Majubuthi dan sebagainya. Dalam renungannya, bante Wong Sing An mengingatkan bahwa panas matahari dan dahsyatnya banjir seperti yang diramalkan oleh suku Maya bahkan kemudian difilmkan, ternyata tidak ada artinya dibandingkan dengan hawa nafsu manusia. Karena menurutnya, justru hawa nafsu manusia merupakan bencana yang paling dahsyat di muka bumi ini.
Sementara itu, Bhiksu Tadisa Paramita Sthavira, Koordinator Sangha Walubi, dalam pesan Waisaknya mengatakan bahwa terlahir sebagai manusia sungguh sukar diperoleh, namun mendapatkan fisik dan mental sehat lebih sulit lagi. Makanya katanya, sungguh beruntung terlahir di jaman perdamaian dan tertibnya hukum, sehingga segala kebutuhan terpenuhi.
"Dalam kehidupan bisa berjodoh dan memiliki keyakinan kepada Sang Triratna adalah berkah tiada ternilai. Tetapi masih banyak orang tidak menyadari, mensyukuri dan berterima kasih atas segala keberuntungannya. Malah, banyak manusia awam senang berkhayal dan memelihara tiga racun yang berakibat hidup jadi susah dan menderita," katanya pula.