Wajib Puasa, untuk Biayai Sekolah Gratis
Senin, 21 Juni 2010 – 10:10 WIB
Pria kelahiran Jakarta itu kemudian memilih kembali ke tempat kelahirannya di Jalan Petamburan, Jakarta Barat. Di tempat tersebut, dia mengembangkan yayasan melalui pemberian kesempatan kepada anak-anak miskin, telantar, dan pemulung untuk mengenyam pendidikan.
Bagi Dedi, identitas bukan segalanya. Jika setiap sekolah mewajibkan anak didiknya untuk melampirkan akta kelahiran dan alamat rumah, Dedi tidak memberlakukan itu di sekolahnya. "Mau daftar pakai apa saja boleh. Tidak mencantumkan nama orang tua juga tidak masalah. Sebab, intinya bukan itu,"ujarnya. "Tiga tahun lebih saya mengajak mereka belajar di kolong jembatan," tambahnya.