Wakil Ketua MPR: Semestinya Presiden Dorong Segera Temukan Vaksin Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA, mengomentari pernyataan Presiden yang hendak berdamai dengan covid-19.
Menurut Hidayat, keinginan berdamai dengan Covid-19, itu semestinya dibarengi dengan kebijakan perintah kepada Kementistek, Kemenkes serta lembaga-lembaga lain, melakukan koordinasi serta kerja sama agar segera menemukan vaksin covid-19. Karena itu pemerintah harus mendukung riset di Kemenristek, dengan anggaran yang memadai. Tidak malah memotongnya.
Mengajak berperang atau berdamai dengan corona hingga ditemukan vaksin, tanpa usaha serius dan anggaran yang memadai untuk riset, menurut Hidayat akan menjadi bukti bahwa Pemerintah tak serius ingin memutus penyebaran virus Covid-19.
Pasalnya, anggaran di Kemenristek tidak mengalami penambahan, bahkan dipotong besar-besaran. Padahal, riset sangat dibutuhkan untuk menemukan vaksin Covid-19 sebagai cara efektif untuk menyelesaikan darurat kesehatan bencana nasional covid-19. Apalagi jumlah korban yang terpapar makin banyak, termasuk korban meninggal dari kalangan tenaga kesehatan.
Untuk menyelamatkan rakyat Indonesia dan NKRI, semestinya Presiden komitmen dengan menambahkan anggaran riset untuk percepatan penemuan vaksin, bukan malah memangkasnya.
“Pak Jokowi, kita tidak akan bisa menang perang atau berdamai dengan corona, dan berdaulat secara kesehatan, jika kita tidak maksimal mendukung upaya penemuan vaksin,” demikian disampaikan Hidayat dalam keterangan tertulis di Jakarta (10/5).
Mengutip Perpres 54/2020 yang memotong anggaran Kemenristekdikti sebesar Rp 40 triliun, menurut Hidayat itu adalah prosentasi potongan anggaran terbesar, dibanding pemotongan Kementerian lainnya.
Meskipun Pemerintah bisa berkilah bahwa pemotongan itu terkait perubahan nomenklatur, ruang realokasi internal Kemenristek, namun untuk mendukung riset vaksin tentu makin kecil. Apalagi dengan hanya anggaran tersisa sebesar Rp 2 triliun. Bahkan, Menteri Ristek menyebutkan bahwa pihaknya hanya menganggarkan Rp 40 miliar untuk riset vaksin Covid-19.