Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

'Waktu Aku Pergi, Mamak Menangis'

Senin, 13 Februari 2017 – 00:06 WIB
'Waktu Aku Pergi, Mamak Menangis' - JPNN.COM
BERMAIN: Zully Hijah Yanti AD bersama siswa SMP Negeri (SMPN) 4 Satu Atap Kecamatan Salatiga, Kalimantan Barat bermain usai pulang sekolah. Dok Pribadi FOR RAKYAT ACEH

Zully menjelaskan, selain mengajar, ia juga mengamati keadannya masyarakat, pembangunan, tradisi dan kebiasaan warga di sana.

Namun ia lebih fokus mengamati dan memperhatikan pendidikan. Ia sangat perihatian melihat keberlangsungan pendidikan anak-anak di sana, khususnya di Desa Sungai Tomab.

Karena banyak anak-anak berusia 18 tahun masih duduk di bangku SPM dan banyak dari mereka setelah tamat SMP langsung merantau ke negeri Jiran, Malaysia untuk bekerja.

"Sedih di sini. (Anak-anak) tamat SMP pada kerja ke Malaysia," ungkap alumnus Program Studi FKIP Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) ini.

"Padahal pendidikan penting banget. Mau nangis kalau dengar siswa yang nggak mau lanjut sekolah."

Menurutnya, kendala serta tantangan yang dihadapi untuk membangun pendidikan yang baik di sana murni karena bantuan dan perhatian pemerintah yang minim.

Sehingga sekolah-sekolah dan pendidikan di daerah terus tertiggal. Imbasnya akan manambah jumlah buta huruf di Indonesia.

Sekolah di sana hanya mengandalkan bantuan Biaya Operasional sekolah (BOS) untuk membangun infrastruktur semampunya.

Terinspirasi novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Zully Hijah Yanti AD akhirnya mengabdi ke Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close