Wamenag: Terpujilah, Wahai Engkau, Ibu, Bapak Guru
"Benar, bahwa Hari Guru Nasional adalah bentuk rekognisi. Namun, kami juga berkomitmen untuk terus berupaya agar para guru terus mendapat afirmasi."
"Guru adalah profesi mulia. Kata para cendekiawan, orang tua memberikan asupan untuk jasadnya, maka guru memberikan gizi untuk roh, spirit dan jiwa,” katanya.
Zainut juga mengatakan dedikasi guru tiada batas.
Bahkan, ketika pandemi covid-19 melanda guru dituntut tetap melaksanakan tugas.
"Teruslah menjadi pribadi pembelajar. Sebab, mengajar pun bagian dari belajar. Saat guru mengajar, pada hakikatnya dia sedang belajar."
"Paradigma belajar dan mengajar perlu respons dengan kekinian. Ada proses transformasi digital, ada big data (maha data) artficial intelegence (kecerdasan buatan), metaverse, metahuman, robotic, dan lainnya yang hadir di ruang-ruang kelas siswa generasi Z dan Alpha," tuturnya.
Zainut lebih lanjut berpesan agar para guru terus memperkuat moderasi beragama dan menyukseskan tahun toleransi.
Dia meminta para guru menjadikan agama sebagai sumber inspirasi untuk memuliakan harkat kemanusiaan, meneguhkan komitmen kebangsaan, toleran dan anti-kekerasan serta menghormati keragaman budaya lokal dan segala bentuk perbedaan.