Wamentrans Viva Yoga Pimpin Tabur Bunga di Makam Pionir Transmigrasi Sukra Indramayu
jpnn.com, INDRAMAYU - Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi memimpin acara tabur bunga di Makam Pionir Transmigrasi Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (10/12).
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Bhakti Transmigrasi ke-74.
Wamentrans Viva Yoga dalam kesempatan tersebut selain bersilaturahmi dan sambung rasa dengan warga Indramayu juga menjadi inspektur upacara sekaligus memimpin jalannya tabur bunga.
"Hari ini kita berkumpul di tempat yang memiliki sejarah besar di mana para pionir transmigrasi telah gugur dalam upaya mereka untuk merintis hidup baru dan bermimpi untuk meningkatkan kesejahteraannya," kata Wamentrans Viva Yoga dalam sambutannya.
Dia mengungkapkan pada 11 Maret 1974 menjadi peristiwa yang mengharukan dan heroik dalam tonggak sejarah perjalanan panjang transmigrasi.
”Pada hari itu, rombongan transmigran asal Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, berangkat menuju UPT Gunung Balak, Provinsi Lampung. Namun kehendak Tuhan berbeda, rombongan tersebut mengalami kecelakaan dan terguling ke Sungai Kali Sewo, tidak jauh dari tempat kita berdiri saat ini," tuturnya.
Dalam peristiwa itu sebanyak 67 orang korban meninggal dan kemudian dimakamkan pada area khusus yang disediakan oleh Departemen Transmigrasi di dekat tempat pemakaman umum tak jauh dari lokasi kejadian.
Lebih lanjut Wamentrans Viva Yoga menyampaikan para transmigran yang meninggal dalam peristiwa tersebut kemudian ditetapkan sebagai 'Pionir Pembangunan Transmigrasi'.
"Kompleks pemakaman para pionir transmigrasi kini dikenal sebagai Kompleks Makam Pionir Transmigrasi dan namanya termanifestasi dalam tugu pionir yang ada di hadapan kita saat ini dengan semboyan 'Jer Basuki Mawa Beya' yang berarti untuk mencapai kebahagian perlu pengorbanan," terangnya.
Dengan perasaan terharu, Wamentrans Viva Yoga mengatakan para pionir transmigrasi itu merupakan simbol keberanian, ketangguhan, dan semangat untuk merajut keadilan sosial melalui pemerataan pembangunan.
”Kita wajib memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada mereka yang telah mendahului kita, terutama mereka yang menjadi korban dalam perjuangan ini," tegasnya.
Menurut Wamentrans Viva Yoga, sudah sepantasnya dan sepatutnya di hari yang membanggakan ini semua pihak harus mampu meneladani semangat dari 67 patriot bangsa yang telah gugur di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu.
Untuk semua pengorbanan yang telah mereka lakukan tidak berlebihan kiranya untuk menyebut mereka sebagai patriot bangsa yang berjuang memperbaiki nasib dalam mengisi pembangunan bangsa dan negara.