Wapres Kiai Ma'ruf Bercerita soal Bahaya 'Kentut Setan' di Depan Pekerja Migran
Menurut Kiai Ma’ruf, setan tidak pernah suka dengan orang akur. Oleh karena itu, setan mencari akal untuk memisahkan ketiga santri tersebut.
Akhirnya, setan menemukan cara. Saat ketiga santri itu salat, setan mengentut.
Ketiga santri itu pun saling curiga karena tidak ada satu pun dari mereka yang membatalkan salatnya.
Santri yang menjadi makmum menuduh imamnya yang mengentut. Imam tidak mau lagi punya makmum yang batal karena kentut.
Adapun santri yang menjadi imam menganggap makmumnya berkentut. Makmum itu tidak mau diimami oleh santri yang seharusnya salatnya batal karena kentut.
“Sejak saat itu terpisah, tidak saling percaya, tidak mau saling makmum dan menjadi imam," ujar Ma'ruf.
Oleh karena itu, Kiai Ma’ruf meminta masyarakat, termasuk PMI di Malaysia, berhati-hati dengan “kentut setan” yang bisa memecah belah masyarakat.
Ulama kelahiran 11 Maret 1943 itu juga meminta masyarakat selalu menyaring informasi sebelum membagikannya ke orang lain.