Wardah Tahan Goda
Oleh Dahlan IskanTapi begitulah perusahaan multinasional. Selalu mengincar siapa saja. Di seluruh dunia.
Apalagi mereka yang posisi pasarnya lagi terancam. Oleh produk domestik. Seperti Wardah.
Pertama: mereka berusaha menyainginya. Dengan segala cara.
Kedua: membelinya. Mengambil alihnya. Kalau langkah pertama itu gagal.
Ketiga: membunuhnya. Kalau perlu –pinjam syair lagu– dengan cintanya.
Wardah ingin hidup dan berkembang sendiri. Ingin jadi tuan di rumah sendiri.
Kini sudah banyak item yang Wardah nomor satunya. Mengalahkan produk luar negeri. Yang membuat merk-merk asing kian grogi.
Tapi Bu Nurhayati realistis. Sebesar-besar Wardah masih tetap kecil. Dibanding mereka. Dibanding pasar kosmetik keseluruhannya.