Warga Indonesia di Melbourne Memanfaatkan Tes dan Isolasi COVID-19 demi Insentif AUD 450
Setiap harinya, Aldi Saputra asal Tangerang yang bekerja sebagai seorang kurir minuman beralkohol di Melbourne, Australia, harus bertemu dengan 25-30 orang.
Dengan banyaknya interaksi dengan orang lain yang tidak dikenal di masa pandemi, Aldi menyadari besarnya kemungkinan tertular COVID-19.
"Saya beberapa kali mengirim [minuman] ke klaster atau daerah bahaya. Mereka sedang isolasi, [seharusnya] tidak boleh ketemu, sementara minuman yang kami kasih tidak boleh ditinggalkan di luar yang tidak ada orang," kata Aldi.
"Pernah juga saya mengantar ke hotel tempat isolasi di mana banyak pengawal di sana. Memang minuman kami titipkan ke resepsionis, tapi risiko tetap besar, karena masuk ke 'sarang COVID'."
Merasa beruntung, Aldi dapat mengakses program tes COVID-19 yang diperuntukkan bagi pekerja di Victoria agar tetap bisa berpenghasilan walaupun harus mengisolasi diri saat menunggu hasil tesnya keluar.
Melalui program 'Coronavirus (COVID-19) Test Isolation Payment', ia bisa mengklaim uang sebesar AU$450 (Rp4,6 juta) sebagai bayaran atas waktunya ketika menunggu hasil tes selama satu hari.
Untuk mendapatkan insentif tersebut, Aldi harus mengisi formulir berisi pertanyaan dalam situs Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat (DHHS) Victoria.
Jumlah pembayaran yang masih ia nantikan sampai hari ini tersebut lebih besar dari penghasilan hariannya sebesar AU$250 - AU$300 (Rp2,5 - Rp3,1 juta).