Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Warga Kalijodo Tantang Ahok Berani Ngopi Bareng

Kamis, 18 Februari 2016 – 17:32 WIB
Warga Kalijodo Tantang Ahok Berani Ngopi Bareng - JPNN.COM
Warga Kalijodo di Penjaringan, Jakarta Utara mulai pindahan menyusul rencana Pemprov DKI menertibkan kawasan yang menjadi lokalisasi liar itu. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.Com

jpnn.com - PENJARINGAN - Seorang warga Kalijodo di Penjaringan, Jakarta Utara, Syarif (34) meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama agar berdialog langsung dengan warga yang tinggal di kawasan lokalisasi liar itu. Menurutnya, mestinya Ahok -sapaan Basuki- mendengar langsung suara-suara warga Kalijodo.

"Harusnya pak gubernur tuh kunjungan dulu dong sebelum memberikan surat peringatan. Ahok ke sini lah,” katanya saat ditemui sembari mengemasi barang-barangnya di rumahnya, RT4/RW2 Kalijodo.

Syarif lantas membandingkan Ahok dengan Joko Widodo alias Jokowi saat menjabat sebagai gubernur DKI. Syarif mengacungkan jempol ke Jokowi yang pernah menyambangi Kalijodo dan berdialog langsung dengan warga.

Syarif menegaskan, cara Jokowi itu pula yang mestinya ditiru Ahok. “Diskusi kalau perlu ngopi-ngopi sama kita, kaya Pak Joko Widodo sering ngajak ngobrol warganya dulu," katanya.

Syarif mengatakan, meski warga Kalijodo memang menempati tanah negara. Tapi, katanya, warga juga manusia juga yang perlu diperlakukan secara manusiawi.

"Yang dilakukan Pak Ahok saat ini seperti bentuk intimidasi terhadap warga. Kita ini bukan binatang kayak bebek di lumpur. Dulu aja, Jokowi ketika menjabat gubernur DKI sempat bertatap muka sama kami, bahkan menjelaskan program kerja terhadap warga di sini," kata dia dengan wajah pasrah.

Apalagi, kata dia, penggusuran itu sampai melibatkan personel bersenjata. Ia menyebut  tindakan itu merupakan intimidasi dan sudah berlebihan.

"Saya gak tahu apa-apa, tapi langsung saja dikasih surat SP1 (surat peringatan pertama, red). Ya, kaget aja waktu di kasih begini. Padahal saya sudah 33 tahun di sini. Saya sih bentengi Kalijodo. Kaga mau saya dipindahin ke rusun, saya asli Betawi dan masa kecil saya di sini," tandasnya.(Mg4/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News