Warga Papua Haram Bakar Rumah Ibadah
Papua mayoritas Kristen mereka juga sadar hubungan itu. Musala itu terbakar akibat kios kecil itu, karena di sana bangunannya dari kayu. Doakan pemulihan berjalan dengan baik. Pemerintah respons juga sangat cepat.
Apa arahan presiden setelah pertemuan itu?
Presiden minta tetap jaga keamanan dan situasi. Beliau terima kasih pada masyarakat Papua dan tokoh adat Papua karena menanggapi serius. Bapak presiden sampaikan beberapa poin bahwa di seluruh Indonesia baik muslim maupun kristen ini milik bersama. Tak ada hukum haram atau dilarang tempat ini. Semua sama. Agama apa pun semua sama. Warna kulit apa pun ini milik bersama. Tak boleh lagi merasa kelompok ini punya. Revolusi mental saya pikir sangat betul. Tak boleh lagi merasa negara ini saya punya. Mari hidup rukun hidup damai. Papua tanah damai. Warna kulit apa pun di sini kita sama. Tolikara bukan masalah agama. Masalah dasar adalah komunikasi yang tak berjalan baik.
Bisa dijelaskan maksud dari komunikasi tidak berjalan baik?
Sebenarnya surat edaran sudah mereka cabut dan tak ada lagi sebelum hari H, Idul Fitri. Sudah disepakati bersama Kapolres, pimpinan agama. Kami Salat Id dan acara gereja bersama di tempat terpisah. Tapi ada yang tak jalani. Jadi kurang komunikasinya saja.
Masalah komunikasi ini terjadi di pihak mana?
Jadi ya di sana pimpinan semua pimpinan ada baik keamanan gereja pemerintah ada di sana. Tapi kita semua sudah sepakat bahwa masyarakat Tolikara adalah orang baik. Tidak boleh ada konflik lagi seperti ini. Gereja ini lahir besar di Papua. Tak pernah bakar rumah ibadah karena budaya mendukung.
Polisi tetapkan 2 tersangka dari GIDI. Apakah benar?