Warga Pusing Kelilingi SPBU
Sani, warga Baratan Patrang, mengantre premium selama sejam dan hanya mendapat 20 liter. Padahal, dia membawa tiga jeriken ukuran 25 liter. ’’Kecewa. Jauh-jauh ke sini dapat 20 liter saja. Datang ke sini mulai pukul 15.00 dan baru diisi pukul 16.00,’’ ucapnya.
Petugas pengisian bahan bakar di SPBU Jalan Cendrawasih Dani Wardani menyatakan, antrean itu terjadi karena berkurangnya kuota yang diberikan pertamina. ’’Sudah tiga hingga empat hari kelangkaan terjadi,’’ ujarnya.
Jatah yang diberikan Pertamina mencapai 8.000 liter premium, terkadang 16.000 liter. ’’Sebaiknya ada pertamax untuk mengatisipasi hal seperti ini. SPBU ini berencana membuka pertamax,’’ jelasnya. Pembelian dengan jeriken, lanjut dia, sementara dibatasi 20 liter per orang, sedangkan mobil dan motor belum dibatasi.
Bukan hanya itu, kelangkaan premium juga terjadi di SPBU Mayang dan Sempolan. Dua SPBU tersebut ditutup lantaran semua bahan bakarnya habis. Namun, berdasar pantauan Jawa Pos Radar Jember, SPBU Pakusari dipenuhi para pembeli. Truk hingga bus memanjang di SPBU tersebut. Di kawasan Jember Utara dalam dua hari terakhir, juga terjadi kelangkaan premium.
Selain di SPBU Sukowono, Kalisat, dan Arjasa, kelangkaan premium dua hari terakhir terjadi di SPBU Maesan, Bondowoso. Akibatnya, warga pemilik sepeda motor, mobil, dan penjual eceran di kecamatan wilayah Bondowoso Selatan maupun kecamatan wilayah Jember Utara terpaksa membeli premium di SPBU Maesan pada malam. ’’Persediaan premium di semua SPBU cepat habis. Bukan karena langka, tetapi ada pembatasan pasokan dari Pertamina,’’ kata Santoso, pemilik SPBU Maesan. (ut/din/nva/tri/mas/ido/har/c9/c15/c23/bh/ami)