Warga Sempat Melihat Tanda Akan Terjadi Longsor
Petugas gabungan yang datang ke lokasi, langsung mengevakuasi warga ke tempat aman guna menghindari hal yang tidak diinginkan, terlebih longsoran tanah terus meluas dan ditakutkan longsor susulan kembali terjadi.
"Warga yang terdampak dan terancam longsor, langsung kami ungsikan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Hingga saat ini, kami masih melakukan pendataan rumah yang rusak dan belasan lainnya yang terancam longsor. Jumlah warga yang mengungsi hingga sore ini tercatat 22 KK dengan 68 jiwa," kata Tio.
Sementara itu, Soleh, saksi mata warga sekitar mengatakan longsor yang terjadi setelah hujan deras turun selama dua jam, sehingga menyebabkan tebing setinggi 20 meter di belakang perkampungan longsor, menimbun bagian belakang lima rumah warga.
"Saya sempat melintas di bawah tebing sebelum longsor bersama warga lainnya usai bekerja di ladang. Saat itu, kami merasakan pergerakan tanah yang cukup keras, sehingga kami imbau warga untuk waspada dan segera mengungsi. Selang beberapa puluh menit longsor terjadi, beruntung warga sudah berada di tempat aman," katanya.
Hingga saat ini, kata dia, puluhan KK memilih bertahan di pengungsian karena takut longsor susulan setiap saat dapat terjadi, ditambah intensitas hujan sejak beberapa hari terakhir masih tinggi.
"Saat ini warga berharap ada bantuan dari pemerintah khususnya untuk perbaikan rumah yang rusak. Kalau kebutuhan pokok, masing-masing warga masih cukup, termasuk pakaian. Namun untuk beberapa hari ke depan mungkin akan kekurangan," ujar Soleh. (antara/jpnn)