Wartawan Sinar Harapan Dikeroyok Satpam Kemenhub
Akhirnya, Chris protes karena merasa diperlakukan tidak adil. Dia melihat beberapa mobil lain parkir di lokasi drop off depan lobi gedung itu. Tetapi yang lain tidak diusir.
”Saya juga sering nge-drop barang di sana minimal dua bulan sekali, tidak pernah ada masalah. Kan cuman sebentar,” ungkapnya.
Dengan kesal, Chris akhirnya mau memindahkan mobilnya dan memarkirnya di luar gedung. Lalu dia kembali lagi ke lokasi semula membereskan sisa pekerjaannya untuk mengangkut barang.
Namun di tempat semula, satpam tadi masih tidak terima. Terjadilah cekcok mulut antar-keduanya yang mengundang perhatian satpam-satpam yang lain. Saat itulah Chris diseret-seret dipaksa menuju ke pos securiti. ”Saya kemudian tunjukkan kartu pers saya. Tapi ada yang bilang, ‘emang pengaruh wartawan di sini?’” ujarnnya juga.
Akibatnya, tangan Chris tercakar oleh salah seorang satpam yang menyeretnya. ”Beruntung ada seorang satpam yang baik, langsung merangkul dan menjauhkan saya,” ungkapnya.
Walau dipisah, Chris masih menerima caci maki dan ancaman dari para pelaku. ”Awas kalau ketemu di luar, aku tuja (tusuk) kau,” ungkap Chris menirukan salah seorang satpam yang mengancamnya.
Setelah itu Chris menelepon Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Hendro Pandowo. Dia menyarankan Chris melapor ke Polsek Metro Gambir. Sebab, perbuatan para satpam itu dinilainya masuk unsur tindak pidana. Hendro juga berjanji pihaknya akan memproses secara hukum para pelaku.
Di lain pihak, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, Barata saat dikonfirmasi kejadian itu mengatakan Chris datang ke Kemenhub bukan dalam kapasitas sebagai wartawan. Dia juga menilai Chris salah parkir sehingga anak buahnya menegurnya.
Tapi dia mengaku tidak tahu jika anggota itu berbuat kasar. ”Saya juga sudah minta maaf. Nanti akan ada tindakan untuk anak buah saya,” paparnya.(dni/jpnn)