Waskita Karya Garap Proyek Model Bisnis Baru
jpnn.com, JAKARTA - Penandatanganan nota kesepahaman sinergi Transit Oriented Development (TOD) Stasiun Kereta Api Bogor dan Rencana Pembangunan Halte & Stabling Kelurahan Sukaresmi Kota Bogor sudah berlangsung hari ini, Senin (11/9).
Direktur Utama PT Waskita Karya M. Choliq mengaku pembangunan TOD merupakan model bisnis baru bagi perseroan.
“Model bisnis yang seperti ini baru pertama kali dilakukan yaitu memanfaatkan tanah-tanah yang dimiliki PT KAI untuk memiliki nilai-nilai komersial. Kami berharap sebelum Oktober 2019 bisa diresmikan sempurna,” ujar Choliq.
Sedangkan, Wali Kota Bogor Bima Arya yang juga hadir dalam penandatanganan tersebut mengatakan, kota Bogor butuh percepatan pembangunan untuk menanggulangi arus commuters yang semakin tinggi, yakni mencapai 600 ribu per hari.
“Kami butuh percepatan (pembangunan), karena kalau tidak akan menumpuk semua. Arus penumpang commuters semakin tinggi, saat ini ada 600 ribu commuters dalam satu hari. Saat ini kan penumpang turunnya di stasiun Kota (Bogor), kalau tidak diatur dengan baik, maka akan jadi penumpukan luar biasa," tutur Bima.
Dia pun menyatakan kesiapannya untuk membantu lancarnya pembangunan TOD agar sesuai dengan target yang telah ditentukan.
"Makanya ini kan akselerasi, InsyaAllah akan ada underpass, InsyaAllah BRT-nya akan didorong, public transport dibenahi, aksesnya diperbaiki. Demikian juga Sukaresmi, ketika ada stop over, akan mengurangi sebagian besar penumpang yang turun di stasiun Bogor, ini sangat membantu,” jelas Bima.(chi/jpnn)