Waspada, 2 Kekuatan Besar ini Bisa Memengaruhi Hasil Muktamar ke-34 NU
Petahana Kiai Said Aqil Siradj, yang memimpin NU selama 10 tahun terakhir, telah membangun akar dukungan cukup kuat di tingkat wilayah (PWNU), cabang (PCNU) dan cabang istimewa (PCI-NU).
Said Aqil diyakini juga memiliki hubungan erat dengan Istana Presiden dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai pemimpin koalisi partai penguasa saat ini.
Sementara itu, Kiai Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), punya peluang kuat karena dianggap sebagai tokoh yang dapat membawa pembaruan di tubuh NU.
Gus Yahya juga merupakan saudara kandung Menteri Agama yang kemungkinan turut memengaruhi perolehan dukungan PWNU dan PCNU.
Keberadaan dua kandidat alternatif, menurut Umam, dibutuhkan untuk menurunkan tensi pada Muktamar Ke-34 NU yang sebelumnya cenderung terbagi dalam dua poros.
"Calon alternatif Ketum PBNU dibutuhkan untuk memecah kebekuan komunikasi dan menurunkan tensi."
"Hadirnya calon pemimpin alternatif akan membuat regenerasi makin terbuka," pungkas Umam.(Antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: