Waspada! 3.000 Pasien HIV/AIDS Tersebar di Surabaya
Para pasien tersebut berasal dari semua kalangan, bahkan semua profesi ada.
Dugaan Erwin, dengan jumlah pasien HIV/AIDS meningkat tahun ini karena kurangnya kontrol dari tenaga medis kepada pejaja seks komersil dan pelanggannya.
“Kami jadi susah memantau mereka. Kalau dulu kan terkumpul dalam satu lokalisasi,” ujarnya.
Erwin mengungkapkan, memang lokalisasi sudah ditutup, tapi prostitusi masih tetap ada.
Kini, para PSK banyak yang bersembunyi diberbagai tempat, salah satunya apartemen.
Beberapa dari mereka menyewa apartemen sebagai tempat, dan menggunakan media sosial untuk memasarkan jasa mereka.
Biasanya mereka berpindah pindah, sebagian lagi pindah ke luar kota.
“Sekarang kami jadi susah melacak. Saya takut semua ini jadi bom waktu sekitar lima tahun lagi. Di Surabaya atau pun luar Surabaya,” kata Erwin. (Fajar/jpg/jpnn)