Waspada, Cuaca Ekstrem Berlanjut 2-3 Hari ke Depan
Dengan kondisi gelombang laut yang cukup tinggi masyarakat dan kapal-kapal yang melintas juga diimbau untuk tetap waspada dan siaga. Terutama nelayan tradisional yang beroperasi di perairan selatan Jawa.
“Selain itu, diimbau untuk masyarakat pesisir agar menghindari aktivitas di sekitar pantai karena potensi gelombang pasang dapat terjadi di perairan selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta,” tambah dia.
Sejak berdirinya TCWC pada 24 Maret 2008, terpantau sudah empat kali siklon tropis terjadi di wilayah Indonesia.
Yakni, siklon tropis Durga di perairan barat daya Bengkulu (22-25 April 2008), siklon tropis Anggrek di perairan barat Sumatera (30 Oktober-4 November 2010), Siklon Tropis Bakung di perairan barat daya Sumatera (11-13 Desember 2014) dan siklon tropis Cempaka yang terjadi pada tahun ini. Siklon tropis Cempaka berada pada posisi paling dekat dengan daratan dibanding siklon tropis lainnya di wilayah Indonesia.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Siklon Tropis Cempaka mengakibatkan banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. ’’Ada sebelas orang meninggal dunia,’’ katanya. Seluruh korban meninggal itu akibat banjir dan longsor yang menerjang Kabupaten Pacitan. Perinciannya sembilan orang meninggal akibat tertimbun tanah longsor. Dan, dua sisanya terseret banjir.
Sutopo mengatakan, cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Cempaka secara keseluruhan telah mengakibatkan banjir, longsor dan puting beliung di 21 kabupaten/kota di penjuru Jawa, Sumatera dan Bali.
Sutopo mengatakan siklon tropis Cempaka diperkirakan bergerak menjauhi wilayah Indonesia mulai hari ini (29/11). Namun masih memberikan dampak berupa hujan deras dan gelombang tinggi di wilayah Jawa dan Bali sampai besok (30/11).
’’Masyarakat diimbau meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir, longsor, dan puting beliung,’’ katanya.(r/uni/cr22/jpg)