Waspada! Jangan Sembarangan Hubungi Nomor Call Center di Mesin ATM
jpnn.com - PURWAKARTA - Sandri Fals (24), warga Muara Dua Palembang, salah satu pelaku pembobol ATM BNI di sebuah supermarket di Jalan Ipik Gandamanah Kelurahan Cisereuh ditangkap warga.
Sontak, aksi main hakim sendiri tak bisa dihindarkan. Sandri remuk digebuki massa. Sayangnya, dua pelaku lainnya, Erwan dan Sandi berhasil kabur.
Pelaku ditangkap setelah adanya penjebakan dari petugas Bank BNI di sebuah mini market di sekitaran Cisereuh.
Modus para pelaku dengan cara mengganjal lubang memasukan kartu ATM, menggunakan bahan plastik. Selanjutnya, mereka menempelkan stiker call center palsu di mesin ATM agar para nasabah menghubungi nomor yang sudah mereka pasang.
Andri (28) Warga Perum Munjul Lama, salah seorang korban menjelaskan, dirinya kehilangan uang Rp 30 juta dalam waktu setengah jam.
"Begitu saya masuk, kartu ATM tertelan, nyari petugas gak ada, nah ada call center dengan nomor yang ada di mesin. Pas saya telepon yang angkat langsung pandu saya untuk menyebutkan PIN. Saya curiga langsung ke BNI cabang, ternyata ada penarikan sekitar 30 juta dalam waktu setengah jam," jelasnya.
Sementara itu salah seorang Petugas Bank BNI Carman (30), menjelaskan pihaknya mendapat laporan dari para nasabah yang tidak bisa melakukan penarikan, sementara di tempat mesin ATM tertera stiker call center yang mencurigakan. Diaa lantas menjebak para pelaku penipu dengan berpura-pura sebagai nasabah.
"Awalnya setelah ada laporan nasabah saya langsung patroli ternyata di tokma Cisereuh ada nomor palsu call center lalu saya telepon jebak mereka. Lalu datalanglah si pelaku, saya tanya langsung kabur. Saya kasih tembak peringatan malah lari. Lalu dikejar dan dihajar warga, yang satu berhasil kabur," ujarnya.