Waspada! Prajurit TNI Bersenjata Lengkap Sudah Bergerak ke Perbatasan Papua Nugini
jpnn.com, JAKARTA - Ratusan Prajurit TNI dari Batalyon Infanteri 300 Raider Braja Wijaya sudah begerak menuju perbatasan Papua Nugini.
Prajurit tersebut berangkat menggunakan KRI Banda Aceh (BAC)–593 yang merupakan Kapal Perang jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Prajurit ini akan melaksanakan tugas pengamanan wilayah perbatasan darat Republik Indonesia dengan Papua New Guinea (PNG).
KRI Banda Aceh-593 yang merupakan kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) tersebut bertolak dari Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok Jakarta, usai melaksanakan Embarkasi kendaraan taktis dan personel pada Sabtu (27/7) sore pukul 15.00 WIB.
Yonif 300 Raider Braja Wijaya yang dikomandani Mayor Inf Ary Sutrisno dilepas langsung oleh Panglima Kodam III Siliwangi, Mayjen TNI Tri Soewandono melalui Upacara Pemberangkatan Satuan Tugas, yang juga dihadiri Aspotmar mewakili Panglima Kolinlamil.
BACA JUGA: Bersiaplah! Puluhan Tank dan Kendaraan Tempur Sudah Bergerak
Panglima Kolinlamil, Laksda TNI Heru Kusmanto memerintahkan kepada Komandan KRI BAC 593 agar dalam melaksanakan kegiatan operasi selalu memperhatikan keamanan dan keselamatan personel serta material, baik prajurit KRI BAC 593 maupun Pasukan yang diangkut serta melaksanakan pembinaan fisik selama lintas laut menuju daerah operasi.
“KRI Banda Aceh, kapal perang kebanggaan Kolinlamil, tingginya frekuensi operasi jangan menjadikan kalian lengah atau lalai, pelihara terus profesionalisme sebagai prajurit matra laut, dengan melaksanakan latihan sesuai profesi dan pembinaan fisik selama pelayaran menuju daerah operasi,” demikian perintah Panglima Kolinlamil kepada Komandan KRI BAC 593 di sela-sela kegiatan mendampingi Kasal pada acara penutupan Navy Open Water Sports (NOWS) Tournament 2019 di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Lebih lanjut, Panglima Kolinlamil berpesan agar menjalin komunikasi yang baik dan harmonis dengan para prajurit Satgas yang diangkut selama lintas laut menuju daerah operasi sehingga terwujud keakraban dan kekeluargaan.