Waspadai Banjir di 30 Titik
Upaya tersebut, menurutnya dilakukan seluruhnya oleh pasukan biru yang tersebar di 44 kecamatan di seluruh Jakarta. Masing-masing kecamatan memiliki paling tidak 40 personel pasukan. “Sebanyak 40 petugas tersebut tiap hari kerjanya membersihkan, makanya kalau lihat sekarang tali air itu berfungsi, karena kita membersihkan,” ungkapnya.
Jumlah titik genangan yang muncul berbeda dari prediksi Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC). Mereka menyatakan ada 129 kelurahan di Jakarta akan berpotensi terendam banjir di musim hujan.
Di awal Oktober, Kepala BBWSCC Bambang Hidayah menyampaikan jumlah kelurahan berpotensi banjir cukup banyak karena diakibatkan terhentinya program normalisasi 13 sungai sejak akhir tahun 2017.
Bambang menyebut, data kerawanan banjir berasal evaluasi kajian banjir Februari 2018. Saat ini, normalisasi baru terealisasi 16 kilometer dari total 33 kilometer. Mandeknya proyek tersebut karena terhalang pembebasan lahan yang harusnya menjadi kewenangan Pemprov DKI Jakarta.
Beberapa daerah potensi banjir di wilayah DKI Jakarta di antaranya enam kelurahan di aliran Kali Angke, 21 kelurahan di aliran Kali Pesanggrahan, 12 kelurahan di aliran Kali Krukut, 28 kelurahan di aliran Kali Ciliwung, 10 kelurahan di aliran Kanal Banjir Barat, sembilan kelurahan di aliran Kali Ciliwung Lama, 23 kelurahan di aliran Kali Sunter, 12 kelurahan di aliran Kali Cipinang dan delapan kelurahan di aliran Cengkareng Drain. (nas)