Wings Air Tambah Frekuensi Penerbangan Kupang - Atambua
jpnn.com, JAKARTA - Maskapai Wings Air menambah frekuensi penerbangan dari Kupang menuju Atambua. Penambahan jadwal terbang akan dimulai pada 25 Oktober 2018, yang dilayani satu kali setiap harinya secara regular.
Nantinya dari Kupang akan melalui Bandar Udara Internasional El Tari (KOE) menuju Bandar Udara A. A. Bere Tallo (ABU) yang berada di Kelurahan Manumutin, Kota Atambua, NTT.
"Untuk rute Kupang ke Atambua sekarang menjadi tiga kali dalam sehari. Wings Air menawarkan waktu keberangkatan terbaru dari Kupang pada 13.10 WITA bernomor IW-1955 dan jadwal kedatangan di Atambua pukul 13.55 WITA. Untuk rute sebaliknya, dari Atambua menuju Kupang IW-1954 akan berangkat pukul 14.15 WITA, diperkirakan tiba pukul 15.00 WITA dengan estimasi jarak tempuh 45 menit," ujar Operations Director of Wings Air Capt. Redi Irawan.
Capt Redi menjelaskan, penambahan jadwal penerbangan dari Kupang ke destinasi favorit NTT merupakan langkah strategis untuk mengakomodir kebutuhan permintaan wisatawan, pebisnis dan masyarakat terhadap transportasi via udara.
"Frekuensi Wings Air yang lebih banyak ini, optimistis bisa memberikan nilai lebih dari segi biaya dan waktu. Komitmen Wings Air adalah mempermudah akses mobilitas orang dan barang melalui kota penghubung (hub) Kupang. Keunggulan lainnya, semakin memberikan banyak pilihan waktu keberangkatan pesawat menuju Atambua,” papar Capt. Redi.
Wings Air berharap bisa semakin membantu dan berkontribusi positif dalam perkembangan daerah sejalan program pemerintah. Konektivitas di NTT semakin terbuka sebagai salah satu pusat ekonomi baru yang mempunyai sentra kerajinan, industri kreatif dan pertumbuhan sektor lainnya.
“Kami optimis rute-rute di NTT termasuk Atambua terus tumbuh yang didukung fasilitas perjalanan antardestinasi, yang menawarkan bagi travelers cara bepergian semakin cepat dan efektif dengan pesawat canggih tersebut. Kenyamanan lebih terasa karena dibekali interior yang dirancang lebih futuristik, bisa bersantai ketika di kabin, bisa bekerja atau hanya menikmati perjalanan dengan melihat pemandangan karena pesawat mampu terbang rendah,” pungkas Capt. Redi.(chi/jpnn)