Wiranto Janji Tak Biarkan BNPT Bekerja Sendiri
Mantan Kapolda Jawa Barat ini menjelaskan, jika dicermati, ancaman terorisme pada era terdahulu lebih bersifat lokal domestik.
Namun, saat ini jaringan terorisme telah menampakkan diri dalam jaringan yang bersifat regional dan bahkan global.
“Jika terdahulu proses radikalisasi dan indoktrinasi terjadi melalui sel terutup dan garis komando yang jelas, saat ini proses radikalisasi lebih terbuka dengan munculnya fenomena lone wolf tanpa jaringan dan garis komando (leaderless terrorist),” kata pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1962 itu.
BNPT sebagai leading agency dalam mengoordinasikan instansi terkait dalam penanggulangan terorisme harus menyadari pentingnya penguatan sinergi dalam rangka penyelenggaraan program-program yang efektif dan tepat sasaran. “Luasnya wilayah Indonesia menjadi sejalan dengan luas potensi ancaman terorisme di Indonesia,” kata mantan Kadiv Humas Polri ini.
Mantan Wakapolda Metro Jaya ini mengatakan, momentum ulang tahun ketujuh ini harus dapat dimaknai sebagai penguatan sinergi BNPT dengan lembaga dan masyarakat dalam upaya menanggulangi terorisme.
“Kehadiran perwakilan kementerian/ lembaga dan masyarakat pada acara ini merupakan salah satu wujud nyata kami mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama bersinergi untuk mewujudkan Indonesia Damai dalam Bingkai Kebinekaan yang kami jadikan tema pada peringatan ulang tahun ini,” ujar mantan Kapolres Metro Jakarta Barat dan Polres Depok ini.
Dia juga mengungkapkan rasa syukur karena BNPT dinilai telah mampu menunjukkan prestasi yang baik.
“Walaupun masih saja ada berbagai kekurangan dan kritik yang selalu kami terima, prestasi kinerja BNPT tidak hanya diakui dalam skala nasional, tetapi juga skala internasional. Banyak lembaga dan negara-negara yang telah memberikan apresiasi tinggi terhadap pendekatan dan kinerja BNPT selama ini dalam upaya menanggulangi terorisme di Indonesia,” tuturnya.