Wisata Gorontalo Antusias, Bandara Djalaludin Diperbesar
Pada sisi udara juga telah dilakukan pengembangan apron yang semula hanya berukuran 230 x 80 M dan hanya mampu menampung 2 unit pesawat sejenis 737-800 serta 1 unit sejenis ATR, menjadi 130 x 291 M dan mampu menampung 3 unit pesawat sejenis 737-800 serta 2 unit sejenis ATR.
Bandara Djalaludin Gorontalo mampu didarati Pesawat Boeing 737-900 ER dan maskapai yang sudah beroperasi diantaranya Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Batik Air, Wings Air dan Avia Star.
Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo resmi menjadi Bandara Kelas I tahun 2014. Ini merupakan satu-satunya sarana transportasi udara yang terletak di Provinsi Gorontalo. Seiring dengan peningkatan jumlah penumpang baik yang datang dan pergi di bandara ini, Kementerian Perhubungan melakukan perbaikan.
Ini sejalan dengan fokus kerja Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk terus meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana jasa transportasi serta meningkatkan kualitas pelayanan jasa transportasi.
Menpar Arief Yahya menyambut baik realisasi perbaikan infratruktur bandara itu. Karena aksesibilitas dan konektivitas dari dan menuju Gorontalo akan semakin baik.
“Ini kesempatan bagus untuk menaikkan jumlah kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara. Saran saya, segera perbaiki semua destinasi pariwisata yang ada di daerah, lalu dipromosikan besar-besaran,” jelas Arief Yahya di Jakarta.
Dia menjelaskan, rumus destinasi pariwisata itu 3A (Akses, Atraksi dan Amenitas). Tetapi untuk menjadi destinasi kelas dunia, harus memenuhi standar 14 pilar yang dinilai oleh World Economic Forum (WEF). “Saya ingin, Gorontalo juga mengelola destinasinya dengan standar global. Kalau semua unsur sudah ready, Kemenpar akan mempromosikan destinasi itu ke seluruh dunia melalui semua saluran komunikasi,” kata Arief Yahya.
PT Angkasa Pura II menegaskan keamanan di seluruh kawasan bandara dan keselamatan bagi penumpang pesawat merupakan prioritas utama. Koordinasi dengan TNI dan Polri makin intensif dan mengantisipasi setiap ancaman keamanan di bandara sebagai pintu gerbang internasional. “Ada 13 bandara yang peningkatan keamanan ditingkatkan,” kata Presdir Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi.