WN Myanmar Terdampar di Tanjungpiayu
Dua Selamat, Satu TertembakSelasa, 24 Juni 2008 – 11:53 WIB
Alhasil, Rahman yang banyak berkomunikasi dengan kedua pria itu hanya menggunakan bahasa isyarat. ‘’Kita tidak bisa komunikasi. Jadi pake bahasa isyarat. Itu pun harus pelan-pelan supaya bisa diterjemahkan sedikit,’’ kata Rahman.
Karena kendala bahasa pula, penyebab terdamparnya kedua pria WN Myanmar itu belum diketahui secara pasti. Menurut Rahman setelah berbincang-bincang dengan menggunakan bahasa isyarat selama tiga hari ini, kedua pria itu nelayan kapal ikan Thailand.
Mereka terdampar setelah berselisih dengan kawannya di kapal. Mereka tiga orang dipukuli lalu dibuang ke laut. Namun tidak diketahui di perairan mana. Dono mengaku dipukuli dibagian kepala. Kemarin, ia memperlihatkan luka di kepalanya itu. Dono dan Nyinying masih bisa menyelamatkan diri karena tidak sampai terluka. Namun satu orang yakni Saunji kemungkinan tewas di laut karena ditembak.
Dono dan Nyinyin terapung-apung di laut selama lima hari dengan menggunakan pelampung. Sampai akhirnya mereka sampai dan terdampar di Tanjupiayu Laut, Jumat malam. Setelah ditemukan warga, Dono dan Nyinyin tetap tinggal di pondok kebun.
Rahimin dan warga lainnya memberi mereka bahan makanan dan dimasak sendiri. ‘’Kami berikan beras dan mi instan saja. Mereka sendiri yang masak. Kan di sana (kebun) ada alat masak,’’ ungkap Rahimin.
Rahimin mengungkapkan, mereka baru melaporkan kedua WN Myanmar itu karena menunggu ketua RT. Selanjutnya mereka melapor ke Babinkantibmas setempat.