WN Myanmar Terdampar di Tanjungpiayu
Dua Selamat, Satu TertembakSelasa, 24 Juni 2008 – 11:53 WIB
Mereka ditemukan sedang berlindung dan bersembunyi di pondok kebun oleh Rahimin (49) dan Rahman (26) keduanya warga Tanjungpiayu Laut, tanpa sengaja. Ketika itu, Rahimin dan Rahman datang ke kebun untuk membersihkan areal kebun. Saat menuju pondok, mereka melihat dua orang pria yang tak dikenalnya.
Melihat kedatangan dua tukang kebun, Dono dan Nyinying bersikap sopan dan ramah. Mereka memberi salam hormat. Keduanya mengatupkan tangan dan sedikit membungkuk kepada Rahimin dan Rahman. Namun komunikasi dengan bahasa tidak bisa karena Dono dan Nyinyin sama sekali tidak bisa bahasa Indonesia. Bahkan Bahasa Inggris.
‘’Saya tanya-tanya, tapi tidak bisa menjawab,’’ kata Rahimin.
Setelah menemukan dua WN Myanmar itu, Rahimin kembali ke rumahnya dan bermaksud melaporkan ke Ketua RT setempat. Namun ketua RT tidak ada. Mereka menunggu sampai akhirnya, Senin (23/6), ketua RT datang. Sekitar pukul 13.00 WIB, Dono dan Nyinying dibawa ke perkampungan.
Kehadiran kedua pria yang wajahnya seperti orang Indonesia menarik perhatian warga. Mereka berdatangan dan mengerumuni Dono dan Nyinying yang menunggu kedatangan polisi menjemput.
Wartawan yang menemui Dono dan Nyinyin tidak memperoleh keterangan jelas karena kendala bahasa. Sempat ditanya dengan menggunakan bahasa Inggris, namun Dono menggeleng-geleng sambil tersenyum. Ia hanya mengerti ketika ditanya namanya.