Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Wow, Umur Setengah Abad tapi Mampu Taklukkan Puncak Dunia

Jumat, 20 Maret 2015 – 02:03 WIB
Wow, Umur Setengah Abad tapi Mampu Taklukkan Puncak Dunia - JPNN.COM
Budi menaklukkan puncak Kinabalu. Budi R Soedarsa for Jawa Pos/JPNN.com

Dan, pendakian pun bermula di Timpohon Gate yang berketinggian 1.866 mdpl. Di sana, sudah banyak pendaki yang bersiap-siap. Kami pun melakukan persiapan sambil peregangan otot dan berdoa kepada Yang Mahakuasa. Tepat pukul 09.00, kami mendaki.

Target hari itu adalah Laban Rata, semacam base camp untuk memulai pendakian ke puncak (summit attack). Laban Rata berada di ketinggian 3.272 mdpl dan memiliki jarak sekitar 6 km atau 6.000 meter. Dekat bukan? Oooopsss..., jangan salah!

Berjalan kaki pada kondisi jalanan mendatar bisa menempuh jarak 6 kilometer dalam sejam. Namun, jarak 6 kilometer untuk mendapatkan jarak vertikal 1,4 meter bisa memakan waktu berjam-jam. Kami pun menempuhnya hampir enam jam. Bisa dikatakan cukup lama. Namun, apalah artinya cepat tetapi tidak bisa menikmati pemandangan yang luar biasa indahnya dan mengabaikan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan bersama tim pendaki.

Betul kata teman saya yang pernah mendaki Gunung Kinabalu beberapa waktu sebelumnya. Bahwa kami akan menemui tanjakan berupa tangga-tangga batu saat lutut akan bertemu dagu. Artinya, jarak anak tangga satu ke anak tangga yang lain cukup tinggi. Saya bisa bayangkan, akan menjadi sebuah tantangan lain pada saat saya akan kembali turun ke kaki gunung. Yaitu, tantangan betis dan paha saat menerjang turunan.

Kami sampai di Laban Rata sekitar pukul 15.30. Kami langsung foto-foto karena cuaca cerah dengan sinar matahari yang sangat bagus.

Setelah beristirahat di pondokan mirip hotel melati yang nyaman, kami memulai summit attack pukul 02.30 dini hari. Jalur perjalanan summit attack ini dapat dikatakan relatif aman karena kita tinggal mengikuti tali yang telah dipasang secara permanen oleh pengelola Gunung Kinabalu.

Sekitar 200 meter menuju puncak, jalur pendakian benar-benar sangat curam dengan pecahan bebatuan yang cukup banyak. Tepat pukul 06.40, kami sampai di Low’s Peak pada ketinggian 4.095,2 mdpl.

Kok low’s peak? Pasti ada yang high peak-nya, dong? Tunggu dulu. Low’s Peak bukan berarti puncak yang rendah. Namun, Low adalah nama pendaki yang kali pertama menginjakkan kaki di puncak Kinabalu, yakni Hugh Low, orang Inggris, pada 1851.

Cita-cita ini mungkin terbilang muluk-muluk: mendaki lima puncak gunung di dunia berketinggian 5.000 meter di atas permukaan laut saat saya berusia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close