Ya Ampun! Mahasiswi 'Begituan' di Semak-semak tak Dibayar, Lapor Polisi
jpnn.com - BENGKULU – Merana, 20 (nama samaran), yang masih berstatus mahasiswi salah satu kampus negeri di Kota Bengkulu, lapor ke Polres Bengkulu, Sabtu (29/8). Dia mengaku "begituan" dua kali oleh teman kakak angkatnya, tapi tidak dibayar.
Mahasiswi semester III tersebut, datang diantar seorang temannya, langsung menjalani pemeriksaan di ruang unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bengkulu.
Data diperoleh Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group), kronologis kejadian berawal saat Merana sedang terbelit kebutuhan ekonomi. Biaya hidup sebagai anak perantauan di Kota Bengkulu, membuat ia tergoda untuk mendapat uang tambahan secara instan, dengan menjual jasa making love (ML) alias "begituan".
Hingga akhirnya, korban berkenalan dengan seorang pria, yang diketahui merupakan teman dari kakak angkatnya, yang bekerja di salah satu kafe. Perkenalan melalui kontak Blackberry Messager (BBM) dengan pria, sebut saja namanya Panjul (23) itu, terus berlangsung.
Dalam BBM tersebut, Merana mengaku butuh bantuan uang yang langsung ditanggapi Panjul. Korban dijanjikan akan diberikan sejumlah uang, asalkan mau melayani dirinya berkencan. Tawaran itupun langsung diterima Merana, hingga mereka bertemu.
Jumat (28/8) malam, mereka bertemu. Selanjutnya Panjul membawa Merana ke arah Simpang Empat Nakau. Setibanya di perempatan, motor yang dikendarai Panjul belok ke kanan, menuju ke jalan tembus Empat Nakau-Air Sebakul, dan akhirnya berhenti di semak-semak.
Di lokasi yang sepi dan gelap gulita itulah, akhirnya Panjul mulai menjalankan aksinya. Hingga akhirnya, Merana berhasil "digituin" dua kali. Puas, rupanya Panjul lupa dengan urusan uang.
Malam itu juga, ia mengantar Merana pulang dan enggan memberikan uang sebagaimana yang sempat dijanjikannya. Tak terima dengan ulah Panjul itu, Sabtu pagi, Merana melapor ke Polres Bengkulu. “Kalau ngakunya lagi butuh uang, tapi cowoknya terus kabur,” ujar sumber terpercaya RB.