Ya Ampuuun, Gedung SD Negeri Ini Parah, di Indonesia Bung!
Sebenarnya, Sekoi melanjutkan, ada fasilitas berupa kediaman kepala sekolah. Dan, satu perpustakaan.
“Namun sayangnya, empat orang guru PNS, sudah termasuk kepala sekolahnya, semuanya jarang masuk,” bebernya.
Ia menduga penyebab sering absennya guru PNS karena kondisi jalan menuju desa tersebut yang hancur lebur. Terlebih saat musim penghujan.
“Ketika guru PNS tidak masuk, guru honor dua orang itulah yang berusaha mengajar 6 kelas yang ada itu,” ungkap Sekoi.
Sebagai warga Tebing Kerangan, ia menginginkan pemerataan kualitas pendidikan. Sama layaknya di desa lain. Bukan terkesan diabaikan seperti yang setakat ini terjadi.
“SD di Desa kami juga merupakan wilayah Melawi, bukan kabupaten lain. Jadi kami wajib menerima pendidikan seperti di desa-desa yang lain, dan kami juga ingin sekolah kami sejajar dengan sekolah yang ada di desa-desa yang sudah maju,” terangnya.
Selaku kepala Desa, ia berharap, SD Tebing Kerangan benar-benar diperhatikan. Kekurangan ruang kelas ditambah, guru-guru PNS yang bertugas di sana bisa diaktifkan kembali.
“Jika memang tidak memungkinkan guru PNS itu bolak balik, maka tinggal lah di rumah dinas yang ada, terutama kepala sekolahnya. Guru PNS harus peduli dengan sekolah di desa kami. Kami sebagai bagian bangsa ini merasa dirugikan,” papar Sekoi. Ia meyakini dinas terkait bisa mewujudkan keinginan tersebut.