Yakin Nilai Keselamatan Penerbangan Indonesia Bisa Melejit
jpnn.com, JAKARTA - Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) pada pertengahan Oktober lalu melakukan Universal Safety Oversight Audit Programme (USOAP) atau audit keselamatan penerbangan di Indonesia.
Audit secara langsung atau proses ICVM (ICAO Coordinated Validation Mission) ini dilakukan setelah melakukan audit dokumen pada September 2017 lalu.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menjelaskan, ada delapan area yang menjadi fokus ICVM dari ICAO, yaitu Legislation (LEG), Organization (ORG), Personnel Licensing (PEL), Airworthiness (AIR), Operations (OPS), Air Navigation (ANS), Aircraft Investigation (AIG) dan Aerodromes (AGA).
Menanggapi hal tersebut, Agus optimistis akan mencapai pemenuhan terhadap protocol keselamatan penerbangan Indonesia dan mendapatkan poin penilaian di atas rata-rata dunia.
Keyakinan Agus ini bukan tanpa alasan, mengingat langkah-langkah perbaikan yang sudah dilakukan oleh jajaran Ditjen Perhubungan Udara sejak awal 2017 lalu hingga saat ini.
"Pada tahap off site, hingga 10 September lalu kami sudah berhasil memenuhi 417 (hampir 100 persen) temuan atau finding Protocol Questions (PQs) yang ada pada tahun sebelumnya. Hasilnya telah dikirimkan oleh NCMC (National Continous Monitoring Coordinator) pada ICAO HQ melalui OLF (Online Frame Work) CMA," jelasnya.
"Untuk itulah saya optimistis hasil dari on site juga akan tinggi karena apa yang kami laporkan sama dengan apa yang kami kerjakan (onsite)," imbuh Agus.
ICAO telah beberapa kali melakukan audit USOAP kepada Indonesia pada beberapa tahun sebelumnya dengan hasil kurang bagus.