Yaman
Oleh: Dhimam Abror Djuraidjpnn.com - Rasisme diperangi di mana-mana di seluruh dunia. Di Indonesia, gejala rasisme semakin meluas tetapi hanya dilihat sebagai hal yang biasa-biasa saja.
Di Eropa, penonton sepak bola yang menirukan suara monyet untuk menghina pemain berkulit hitam akan dicekal masuk stadion seumur hidup.
Di Indonesia, seseorang yang melakukan rasisme di media sosial terlihat tenang-tenang saja dan malah merasa seperti tidak bersalah.
Sebuah video viral menunjukkan seorang pemuda berkaus kuning menyindir baliho Gubernur DKI Anies Baswedan sambil menyebutnya ‘’orang Yaman’’.
Seorang netizen menyebut Tsamara Amany Alatas sebagai orang Yaman yang harus dikembalikan ke negara asalnya seperti proyek ‘’Final Solution’’ yang dilakukan Hitler terhadap Yahudi.
Dua kasus itu akan menggegerkan publik, dan aparat keamanan akan bertindak cepat menangkap pelakunya. Itu akan dilakukan oleh polisi Eropa, tetapi di Indonesia hal itu berlalu begitu saja.
Ada janji-janji untuk menindaklanjuti, tetapi sampai sejauh ini tidak ada tindak dan tidak ada lanjut.
Banyak yang suka beteriak mengeklaim paling Pancasila dan paling mencintai NKRI dan menyebutnya sebagai harga mati.