Yang Ditangkap Bukan Teroris, tapi Densus Palsu
jpnn.com - JAKARTA -- Pria berinsial AS (40) yang ditangkap Polres Tasikmalaya Kota, Jabar bukanlah teroris. Ternayata, dia hanyalah seseorang yang mengaku sebagai Anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri.
"Aksi penangkapan teror tidak ada. Yang ada seseorang berpura-pura sebagai anggota Densus. Kemudian berpura-pura melaporkan hasil penangkapan teroris ke Kapolres," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, Kamis (10/4).
Karenanya, Boy membantah sekaligus mengklarifikasi pemberitaan terkait penangkapan teroris dan penyitaan bahan peledak di Tasikmalaya.
Yang benar, ia menjelaskan, awalnya ada seseorang yang ditangkap reserse Polres Tasikmalaya pada Selasa 8 April 2014 malam.
Kejadian ini berawal Senin 7 hingga Selasa 8 April. Saat itu, Kapolres Tasikmalaya menerima sekitar empat Short Messages Service (SMS).
Isinya, pengirim mengaku sebagai petugas Densus yang mengklaim melakukan penangkapan dua tersangka teroris dari kelompok Abu Roban di Tasik. Selain itu, dia juga mengaku menyita bahan peledak dalam penangkapan tersebut.
Boy menambahkan, Kapolres Kota Tasikmalaya langsung meminta petunjuk pimpinan. Kemudian, berkoordinasi dengan Densus untuk mencari informasi apakah benar penangkapan itu.
"Setelah dikonfirmasi, termasuk ke unsur pimpinan Densus 88, tidak ada kegiatan Densus dalam konteks penangkapan teror di Tasikmalaya," katanya.
Akhirnya, timbul kecurigaan Kapolres. Lantas pria pengirim SMS itu diburu hingga akhirnya ditangkap di Jalan Zainul Mustopa Tasikmalaya, 8 April 2014 pukul 19.00. "Dia saat ini sudah diamankan di Polres Tasikmalaya dan tengah menjalani pemeriksaan," katanya.