Yang Harus Dibawa Itu Rukun Haji, Bukan Tempoyak
jpnn.com - PALEMBANG – Petugas melakukan pemeriksaan ketat terhadap barang bawaan jamaah calon haji (JCH).
Termasuk, memeriksa makanan yang dibawa oleh jamaah dari rumah, baik selama di Asrama Haji ataupun ketika berada di Arab Saudi.
“Yang harus dibawa oleh jamaah itu rukun haji, bukan tempoyak (makanan tradisional olahan dari durian,red) ataupun makanan lainnya, kalau ketahuan akan disita,” kata Kabid Penyelengaraan Haji dan Umroh (PH) Kanwil Kemenag Sumsel, H Jamaluddin saat menyambut kedatangan Jamaah kloter 5 Embarkasi Palembang di Asrama Haji, kemarin.
Dikatakan, setelah masuk Asrama Haji, setiap jamaah sudah masuk masa karantina yang ditetapkan oleh Kanwil Kemenang, sehingga barang-barang terlarang seperti makanan dari luar, odol, sabun pencuci tangan juga harus diperiksa.
“Kalau tetap dibawa dan nanti ketika diperiksa di bandara masih diketemukan, tentu yang dilakukan juga penyitaan,” bebernya.
Selama masa karantina ini, setiap jamaah wajib mengikuti aturan. seperti pemantapan manasik haji terakhir, pelatihan tayamum dan salat di dalam pesawat dan menjaga kesehatan selama di karantina.
Hingga keberangkatan kloter 4 ke Arab Saudi, pasangan suami isteri Merianto Jakfar dan Zainuba ditunda keberangkatannya.
Total jemaah yang berangkat sebanyak 1.790 jamaah dengan 10 kursi kosong. Sedangkan jamaah dengan resiko tinggi (Resti) dari kloter 4 sebanyak 384 orang. Meliputi resti faktor sakit sebanyak 197 jamaah, usia ada 10 orang dan sakit serta usia sebanyak 177 jamaah. “Yang benar-benar sehat ada 64 orang,” tegasnya.