Yang Perlu Anda Ketahui tentang Sakit Maag, Jangan Sepelekan
Survei terhadap 96 responden di Kaltim soal sakit maag didapatkan sebanyak 89,58 persen responden mengetahui bahaya sakit mag dan 50 persen di antaranya menyatakan penyakit itu disebabkan lantaran pola makan tidak teratur.
Ditemui terpisah, medikus spesialis penyakit dalam RS Dirgahayu Samarinda, Hendra Widjaja mengatakan, dunia kedokteran mengenal maag sebagai sindrom rasa sakit atau tidak nyaman yang terjadi pada daerah ulu hati, saluran cerna bagian atas dan organ sekitar.
Gejala sakit maag yang biasanya terjadi, antara lain mual, kembung, cepat kenyang, dan kurang nafsu makan. Terdapat dua jenis mag, yakni mag fungsional dan organik. Mag fungsional merupakan penyakit yang setelah dideteksi ternyata tidak mengalami gangguan anatomis di saluran pencernaan.
Sedangkan mag organik merupakan penyakit yang terdapat gangguan anatomis berupa luka pada saluran pencernaan. “Yang paling sering dikeluhkan adalah mag fungsional. Misalnya rasa begah setelah makan, cepat kenyang atau nyeri di ulu hati,” tuturnya.
BACA JUGA: Pakar Gizi Ungkap Manfaat Besar jadi Vegetarian
Berbeda dengan mag organik, lanjut dia, ketika pola makan tak teratur atau kerap menunda makan, asam lambung yang lazimnya diproduksi untuk menghancurkan makanan bergejolak. Masalah ini akan semakin runyam ketika penderita langsung mengonsumsi makanan pedas atau asam yang bisa memperparah mag organik. “Jika dibiarkan terus-menerus lambung bisa luka,” terangnya.
Dia menambahkan, sebenarnya gastritis secara umum tak bisa merenggut nyawa. Namun jika berbicara organik yang mengantarnya kepada maag kronis atau akut itu bisa saja terjadi. “Namun secara keseluruhan masih bisa diatasi dan tidak akan sampai menyebabkan kematian,” tegasnya.
Hendra pun menyarankan, jika tak ingin merasakan mag ada baiknya pola makan dijaga. Jangan sengaja menunda makan. Kemudian, pilih makanan yang ramah dengan perut. Pedas tak jadi masalah namun perhatikan makanan tersebut mengganggu pencernaan atau tidak.