Yayasan Puteri Indonesia Gandeng 3 Desainer
jpnn.com - Wafatnya founder Jember Fashion Carnaval (JFC) Dynand Fariz pada 17 April lalu meninggalkan tanda tanya. Siapa yang akan merancang national costume Top 3 Puteri Indonesia 2019 saat berkompetisi di tingkat dunia? Terlebih, JFC terbukti mampu menghasilkan karya menawan yang meraih penghargaan internasional.
Rasa penasaran itu akhirnya terjawab. Ketua Bidang Komunikasi Yayasan Puteri Indonesia (YPI) Mega Angkasa mengumumkan bahwa YPI telah menggandeng desainer untuk merancang national costume. Salah satunya, tim JFC.
Menanggapi ketiadaan Dynand, Mega menuturkan bahwa JFC sudah melakukan regenerasi internal. ''Selama bekerja sama dengan kami, Dynand punya tim yang cukup andal merancang kostum," kata Mega saat dihubungi Jawa Pos Selasa siang (21/5).
Selain JFC, YPI berkolaborasi dengan Hendra "Ikie" Suryadi (Morphacio Body Art) dan Mayaratih (Mayaratih Couture). Senin (20/5), Mega mengunggah foto diskusi dengan tim Ikie dan Maya.
BACA JUGA: Umumkan Keputusan soal Puteri Indonesia, Cinta Laura: Sepertinya Enggak Fair
Kerja sama YPI dengan Morphacio Body Art dan Mayaratih Couture sudah terjalin pada 2017. Saat itu, Ikie dan Maya merancang kostum Ibu Pertiwi yang dikenakan Dea Goesti Rizkita di ajang Miss Grand International 2017. Busana dengan unsur kain tradisional dan miniatur candi itu mengantarkan Dea meraih predikat Best National Costume.
Ikie masih mencari ide untuk desain kostum. "Masih bikin sketsa dan harus banyak ngobrol dengan YPI. Saya dan Maya juga harus melihat tren kostum dari negara lain sebagai perbandingan," terang Ikie saat dihubungi Jawa Pos, Rabu (22/5).
Tim desainer ketiga yang digandeng adalah Diana Couture yang akan berkolaborasi dengan Le Ciel Design. Sebelumnya, Diana Couture bekerja sama dengan YPI untuk pemotretan Top 3 Puteri Indonesia 2019, Miss Universe 2018 Catriona Gray, Miss International 2018 Mariem Velazco, dan Miss Supranational 2018 Valeria Vazquez.