Yenti Ganarsih Jamin Kualitas Seleksi Capim KPK Terjaga
Penilaian itu pun direspons oleh Anggota Pansel Capim KPK Hendardi dengan menyatakan bahwa pansel memang bukan alat pemuas koalisi manapun. Aktivis Setara Institute itu bahkan meminta ICW maupun Koalisi Masyarakat Sipil berhati-hati saat membawa nama publik kala menilai kinerja pansel.
"Pansel memang bukan alat pemuas ICW dan Koalisi ini itu. Pansel mempertanggungjawabkan kerjanya pada presiden bukan pada ICW atau koalisi ini itu," kata Hendardi dikonfirmasi terpisah.
Hendardi mengatakan, sangat mungkin Koalisi Masyarakat Sipil yang antara lain terdiri dari ICW dan PuSAKO memiliki kepentingan pribadi dalam melancarkan tudingan kepada pansel. Padahal mereka sudah sejak awal diminta ikut mendaftar sebagai capim KPK.
"Tetapi sedikit atau malah hampir tidak ada yang maju. Ketika pihak lain maju mendaftar seperti polisi, jaksa atau hakim mereka sewot," katanya.
BACA JUGA: Ini Nama-Nama Peserta Seleksi Capim KPK yang Dinyatakan Gugur
Terkait LHKPN para calon yang juga dipersoalkan, Hendardi mempertanyakan kenapa Koalisi Masyarakat Sipil tak meributkan hal itu ketika seleksi tahun 2015 lalu. Sebab, kata dia, persyaratan sekarang masih sama dengan seleksi periode sebelum-sebelumnya.
"Saat pendaftaran mereka disyaratkan membuat pernyataan tertulis di atas meterai bahwa akan menyerahkan LHKPN jika terpilih. Nanti jika terpilih syarat itu tentu akan ditagih," sebut Hendardi.
Hendardi menduga Koalisi Masyarakat Sipil meributkan masalah LHKPN sekarang ini karena ingin menjatuhkan calon-calon dari luar KPK, sehingga bisa mendorong figur-figur yang mereka sukai.