Yes, Batik Air Akan Terbang ke India Sehari Dua Kali
jpnn.com, JAKARTA - Kabar gembira datang dari Maskapai Batik Air. Maskapai di bawah naungan Lion Air Group itu akan terbang ke India terutama ke Kota Chennai, Delhi dan Mumbai yang merupakan kantong wisatawan mancanegara (wisman) Juli 2017 mendatang.
Tiga kota originasi yang pernah dibisikkan Menpar Arief Yahya sejak 2 tahun silam, kepada semua maskapai di tanah air. Chennai-Kuala Namu, karena banyak orang India Medan yang masih punya hubungan darah dengan kota Chennai.
New Delhi - Jakarta, sesama capital city, kota bisnis, kota pemerintahan. Lalu Mumbai-Bali, sesama kota pariwisata.
Maskapai Batik Air sendiri akan terbang sehari dua kali dari Bandara Ngurah Rai, Bali menggunakan pesawat Jenis Airbus A320.
Direktur Utama Batik Air Achmad Luthfi mengatakan, persyaratan untuk bisa menembus langit India sudah selesai. Persetujuan otoritas penerbangan India untuk menyediakan rute Indonesia-India juga sudah diberikan.
"Sudah proses final, mudah-mudahan tidak lama lagi. Ya, sekitar Juli. Karena slot di India, Malaysia, dan Australia sudah kami terima," kata Luthfi, Rabu (21/6).
Menurut Luthfi, India pasar yang potensial untuk menjadi sasaran pengembangan rute maskapai Lion Air Group. Pertumbuhan penduduk negara ini sangat masif, ekonomi penduduk kelas menengah juga sangat baik.
“Ekonomi kedua negara juga terus tumbuh. Apalagi, kedua negara juga memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. India misalnya, jumlah kalangan menengah atas di sana, sudah mencapai 200 juta orang. Tentunya, kalau mau bepergian, pasti ke luar negeri. Mereka mau tur jalan-jalan itulah potensi marketnya. Tidak beda dengan Cina," ujar Luthfi.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu menambahkan, berdasarkan riset, tujuan pertama kelas menengah berwisata adalah negara-negara Asia dengan potensi wisata alam dan belanja yang terjangkau. Setelah itu negara-negara Eropa pada sasaran pasar lain.
"Mereka ke Asia setelah itu baru berpikir ke Eropa," katanya.
Dia mengakui, kompetisi untuk bisa diminati pasar mancanegara sangat keras. Namun itu tantangan bagi Lion Air Group dan maskapai manapun untuk menciptakan daya tarik bagi target sasaran.