Yogyakarta Ambil Ancang-Ancang Waspada Kenaikan Kasus Covid-19 Usai Libur Akhir Tahun
“Pernah terjadi kasus aktif dalam satu hari mencapai lebih dari 200 kasus meskipun sebagian besar tidak menunjukkan gejala apapun,” katanya.
Sebagian besar kasus COVID-19 yang terjadi pada November, lanjut Heroe, disebabkan pasien memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah.
“Dan yang cukup menyulitkan, kasus ini tidak membentuk klaster. Berdiri sendiri-sendiri sehingga proses tracing pun cukup sulit. Sumber penyebab tiap temuan kasus berbeda-beda,” katanya.
Heroe mengatakan, pihaknya tidak ingin kejadian serupa terulang pada libur akhir tahun nanti.
Oleh karena itu, semua pihak harus mempersiapkan diri lebih matang, terutama terkait penerapan protokol kesehatan secara disiplin oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Saya kira, ada pengurangan cuti bersama atau tidak, Yogyakarta akan tetap ramai dikunjungi wisatawan saat libur akhir tahun. Oleh karena itu, protokol kesehatan harus tetap dilakukan secara disiplin,” katanya.
Heroe yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Yogyakarta menambahkan, akan mengevaluasi berbagai penerapan protokol kesehatan selama libur panjang akhir Oktober, tidak hanya untuk tempat wisata dan usaha jasa pariwisata lainnya, tetapi juga warga Kota Yogyakarta yang berlibur ke luar daerah.
“Disiplin penerapan protokol kesehatan di rumah harus lebih ditingkatkan, termasuk di perkantoran. Harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Bisa saja ada pegawai yang baru pulang berlibur dari luar daerah dan kemudian justru menularkan virus ke rekan kerja mereka di kantor,” katanya.