Yusril Ihza Mahendra Sentil Mahfud MD, Keras Banget!
jpnn.com, JAKARTA - Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra menyentil pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terkait langkah uji materiel AD/ART Partai Demokrat ke Mahkamah Agung.
Yusril menyentil pernyataan Mahfud MD yang sebelumnya menyebut uji materiel yang dilakukan tidak ada gunanya.
Yusril diketahui dalam kapasitasnya sebagai kuasa hukum empat mantan kader PD mengajukan uji formal dan materiel AD/ART PD ke MA.
"Ucapan Pak Mahfud itu harus dilihat dari sudut mana beliau berada."
"Kalau seorang politikus yang pikirannya bagaimana merebut kekuasaan dan jatuh-menjatuhkan orang yang sedang berkuasa, ucapan Pak Mahfud mungkin ada benarnya. Karena itu menganggap uji formal dan materiel ke MA itu tidak ada gunanya," ujar Yusril dalam keterangannya, Kamis (30/9).
Menurut mantan menteri kehakiman dan hak asasi manusia ini, akan berbeda jika Mahfud berpikir sebagai seorang negarawan.
Yusril lebih lanjut mengatakan UUD 45 maupun undang-undang secara normatif memerintahkan untuk membangun kehidupan bangsa yang sehat dan demokratis, di mana partai memainkan peranan besar dalam penyelenggaraan negara.
"Bagaimana negara akan sehat dan demokratis kalau partai-partai sendiri monolitik, oligarkis dan nepotis? Keputusan-keputusan partai didominasi oleh seorang tokoh saja atau keputusan didominasi oleh elite tertentu melalui lembaga yang tidak demokratis di dalam partai itu," ucapnya.