PADANG --- Jajaran Kepolisian Polresta Padang, mulai mendapatkan titik terang, pengungkapan kasus perampokan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di kota PadangSiang kemarin (26/9), seorang kawanan rampok yang ditangkap di kawasan Malalak, bernama Ikhwan mulai angkat bicara dihadapan penyidik.
Terungkapnya semua kasus perampokan ATM di Kota Padang, saat tersangka Ikhwan mulai berangsur pulih, setelah menjalani perawatan di rumah sakit Bhayangakara
BACA JUGA: Tersisa Dua, Bawa Tujuh Senjata
Sementara seorang teman Ikhwan, bernama Sudriman alias Sudir, warga asal Jambi menghembuskan nafas terakhir, setelah pendarahan hebat sekitar pukul 12.00 WIB kemarin (2/6) di rumah sakit Bhayangkara.Pantauan Padang Eskpres, suasana rumah sakit Bhayangkara yang dijadikan tempat perawatan kawanan rampok itu, masih mencekam
Kapolresta Padang Kombes Priyo Mujihad melalui Waka Polresta Padang AKBP Wisnu Handoko mengatakan, saat ini tersangka Ikwan telah berada di Polresta Padang untuk dimintai keterangan
BACA JUGA: Agam Siaga I
Tidak hanya Ikwan yang berada di Polresta, Rahmad yang merupakan pemilik rumah dan bengkel mini, yang selama ini selalu dijadikan tempat untuk membongkar brangkas, menyerahkan diri sekitar pukul 01.30 WIB dinihari kemarin (26/9) dan telah berada di Polresta Padang.“Dari pengakuan Ikhwan, kasus perampokan mesin ATM di Kota Padang telah dilakukan sebanyak empat kali
Ditambahkan Wisnu, dari pengakuan Rahmad, rumah yang selama ini telah ditempatinya bersama keluarga, merupakan tempat untuk merencanakan perampokan di Kota Padang
BACA JUGA: Ngaku Intel Mabes, Peras Ibu Rumah Tangga
Selain itu, rumah Rahmad merupakan tempat untuk pembongkaran mesin ATM, yang berhasil dibawa kabur kawanan rampok yang berasal dari beberapa daerah itu.“Dengan menyerahnya Rahmad, saat ini barang bukti yang disimpan polisi bertambah yakni satu unit mobil Avanza warna silver BA 2620 UL, dan uang Rp 67 juta yang ditemukan di Bukittinggi oleh jajaran Polresta Bukittinggi sekitar pukul 23.00 WIB kemarin (Sabtu)Mobil itu dibawa langsung oleh Rahmad,” jelas Wisnu.
Diakui Wisnu, untuk tersangka yang tewas masih berada di rumah sakit Bhyangkara, sementara aparat kepolisian terus berusaha menghubungi keluarga tersangka yang tewas di daerah Lampung dan JambiKemungkinan, sebelum dibawa keluarga, aparat kepolisian akan melakukan otopsi terhadap tersangka yang tewas.
Dilanjutkan Wisnu, sampai siang kemarin dari penyidikan polisi, tersangka Ikhwan dan Rahmad yang telah diinterogasi, masih belum memastikan bahwa kawanan rampok ATM terlibat dalam jaringan teroris,” Kami hanya kenal sesaat dengan temn-teman, yang terlibat dalam aksi perampokan mesin ATM di Kota PadangKami juga tidak mengetahui alamat teman-teman kami yang tewas secara pasti, pertemuan dengan kawan-kawan itu hanya terjadi saat kami akan melancarkan aksi saja, itu pun beberapa menit,” ungkap Wisnu
Adapun modus kawanan itu menjalankan aksinya, yakni dengan menghampiri mesin ATM, yang akan menjadi sasaran mereka secara bergantianUmumnya, sebelum menjalankan aksi, kawanan rampok mengamati lokasi ATM itu selama empat hari.
Untuk dua orang kawanan rampok, yang masih melarikan diri di kawasan Gunung Singgalang terus diburu polisiUpaya penangkapan dua orang kawanan yang melarikan diri itu, melibatkan 1 satuan setingkat kompi (ssk) dari jajaran Brimob
“Dua orang tersangka yang masih buron itu, terus diupayakan untuk ditangkap,Pencarian tetap difokuskan di seputar Gunung Singgalang, upaya pencarian di gunung itu dilakukan penyisiran mulai dari Bukittinggi, Padang Panjang, dan Pariaman,” papar Wisnu.
Saat ditanya terkait kepemilikan senjata api, yang saat ini dijadikan barang bukti, hanya dijawab Wisnu masih dalam pengembanganSementara keterlibatan oknum di dalam kawanan itu, juga masih dalam penyelidikan polisi, dan uang yang mereka dapatkan dari hasil merampok kata Wisnu hanya dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari.(k)
ATM Yang Dibobol Kawanan Ikhsan.
1. ATM di kawasan Siteba Sabtu(12/12) 2009, pelaku tiga orang yakni Ikhsan, Pakde, dan Bento.
2. ATM di kawasan Limau Manis Unand (25/4) 2010 pelaku Ikhsan, Pakde, Bento, Sudirman
3. ATM di kawasan Lapai gagal (21/8) 2010, pelaku Ikhsan, Khairil, Sudirman
4. ATM dikawasan Padang Baru (23/8) 2010 pelaku Ikhsan, Kahiril, Sudirman
5. ATM Bung Hatta (25/9) 2010, pelaku Ikhasan, Kharil, Sudriman, Bento, Pakde, Hendra, dua orang masih buron.
6. ATM di UNP yang terjadi Sabtu (29/5) 2010, masih belum diakui tersangka, dan dikembangkan.
Semua brangkas dibongkar di rumah Rahmad, di kawasan Desa Pauh Timur, Kampung Sato Pauh Timur, Pariaman, dan dibuang di beberapa tempat di Bengkulu, dan Pariaman.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Dipukuli, Gadis Idiot Diperkosa
Redaktur : Tim Redaksi