10 Polisi Kawal Ekstradisi Buronan Paling Dicari di Thailand

Selasa, 04 Juni 2024 – 15:09 WIB
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Pol. Krishna Murti, Kamis (9/2/2023). ANTARA/Laily Rahmawaty/am.

jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Hubungan Internasional (Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti mengatakan pihalnya telah menerjunkan tim untuk mengawal ekstradisi atau pemulangan buronan nomor satu di Thailand bernama Chaowalit Thongduang alias Sia Pang Nanode alias Sulaiman ke negara asalnya.

Perwira tinggi Polri itu menyebutkan kepolisian mengerahkan sepuluh polisi untuk mengawal proses ekstradisi tersebut. Anggota polisi ini berasal dari Bareskrim Polri dan Hubinter.

BACA JUGA: Polri Minta Thailand Barter Buronan Sia Pang Nanode dengan Fredy Pratama

‘’Buronan nomor 1 Thailand dikawal 10 anggota Polri,’’ kata Krishna kepada wartawan di Jakarta, Selasa (4/6).

Proses pemulangan ini berlangsung di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, dijemput oleh pihak Thailand menggunakan pesawat khusus.

BACA JUGA: Tampang Pegi Setiawan Dirilis Mapolda Jabar Berbeda dengan Ciri-ciri DPO? Hmmm

‘’Dijemput pesawat khusus dari Bangkok,’’ ujar Krishna.

Krishna juga menuturkan proses ekstradisi berlangsung pada pukul 15.00 WIB di Bandara Soetta.

BACA JUGA: Pegi, DPO Polisi di Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Ditangkap

Chaowalit ditangkap tim gabungan Polri di Bali pada tanggal 30 Mei 2024, buronan nomor 1 Thailand tersebut masuk ke Indonesia sejak 8 Desember 2023.

Buronan tersebut melarikan diri dari penjara Thailand pada 22 Oktober 2022 saat izin berobat gigi ke rumah sakit.

Pelarian Chaowalit ini dibantu rekan-rekannya yang merupakan gembong narkoba, sebelumnya juga buronan nomor 1 Thailand ini melarikan diri dan sempat menembak anggota polisi Thailand.

Dari Thailand, Chaowalit melarikan diri ke India, kemudian ke Indonesia melalui perairan Aceh pada 8 Desember 2023.

Polri menerima permintaan red notice Chaowalit dari Royal Thai Police pada 16 Februari 2024, kemudian memburu keberadaanya yang teridentifikasi berada di Sumatera Utara.

Setelah diselidiki pada 20 Mei 2024, Chaowalit sudah berpindah tempat ke Bali untuk berlibur.

Selama masa pelariannya, Chaowalit ini pura-pura bisu karena tidak bisa Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Pada saat komunikasi dengan pihak-pihak yang menemaninya menggunakan bantuan aplikasi Google Translate. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 1 Pencuri Motor Bersenjata Airsoft Gun di Jakut Diringkus Polisi, 1 Lagi Masuk DPO


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler