MoU ditandatangani langsung oleh Gubernur Papua, Barbanas Suebu dan ketua YUPH, Jonathan L Parapak, di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Senin (3/5), yang disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal,
Jonathan mengatakan, beasiswa untuk 1000 guru asal Papua tersebut diperuntukkan untuk melanjutkan program S1 dan S2 dalam dan luar negeri
BACA JUGA: Kelulusan di Sekolah Standar Nasional Diserahkan ke Sekolah
"Tujuan kami adalah membangu meningkatkan kualitas SDM di Papua dengan pendidikan yang bermutu," terang Jonathan di dalam konferensi pers di Gedung Kemendiknas.Sedangkan Gubernur Papua Barbanas Suebu menilai program tersebut sangat berguna untuk pengembangan pendidikan di Papua
BACA JUGA: Universitas Tetap Diberi Otonomi
Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih kepada pihak manapun yang mau membantu Papua agar tidak terlalu ketinggalan dengan daerah lain," imbuh Barbanas.Sedangkan Wamendiknads Fasli Jalal mengatakan, pihaknya telah berkomitmen untuk mengembangkan pendidikan di daerah tertinggal
"Semuanya harus diseleksi dengan ketat untuk para penerima beasiswa dan harus memiliki kemauan keras untuk membangun Papua
BACA JUGA: Mahasiswa Baru Harus Lulus UN
Jangan sampai nanti ketika sudah selesai sekolah, mereka tidak mau kembali ke Papua," ungkap Fasli.Untuk diketahui, dari MoU itu juga akan digalakkan program pendidikan bagi calon guru maupun guru tetap dari PapuaSetiap tahunnya akan dididik 100 - 200 calon guru, untuk masa lima tahunSelain itu, kerjasama ini juga ditujukan untuk membantu lima sekolah di Papua dalam pengelolaan dan pengoperasian, serta memberikan pengarahan dan masukan secara umum terhadap bidang pendidikan(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BEM SI Kritisi Ujian Nasional
Redaktur : Antoni