14 Laporan Polisi Jessica di Australia

Selasa, 27 September 2016 – 08:06 WIB
Jessica Kumala Wongso. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Episode terakhir dari perkara kematian Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat segera berakhir. Terdakwa Jessica Kumala Wongso bakal didengarkan keterangannya di sidang, Rabu (28/9) besok.

Senin (26/9) kemarin, data-data yang mungkin terbilang baru buat publik terungkap, saat jaksa penuntut umum menghadirkan polisi dari New South Wales, Australia, John Jesus Torres yang memberikan kesaksiannya.

BACA JUGA: Sidang Gangster Pembunuh Prajurit Kopassus Dijaga Ketat

John membeberkan 14 riwayat terkait laporan polisi yang melibatkan nama Jessica Kumala Wongso.

Pertama, laporan terjadi pada 5 Juni 2008. Jessica melaporkan pencurian barang miliknya di Sydney, Australia.

BACA JUGA: 10 Kali Jessica Kumala Ancam Pacar untuk Bunuh Diri

Laporan kedua, kata John, terjadi pada 23 Maret 2014. Menurut laporan ini, Jessica melanggar Undang-undang Perhubungan Darat karena mengendarai kendaraan di bawah pengaruh minuman. "Pada saat itu, Nyonya Wongso mengemudi dengan kisaran alkohol rentan menengah di tubuhnya. Kemudian surat izin mengemudi ditangguhkan sampai saat ini," kata John memberikan keterangannya di PN Jakarta Pusat.

Laporan ketiga, terjadi pada 28 Januari 2015. Dalam laporan disebutkan bahwa mantan kekasih Jessica, yakni Patrick O'Connor mengadukan kepada polisi bahwa Jessica hendak bunuh diri. "Polisi menemukan pisau di kamar Nyonya Wongso. Sebuah ambulan kemudian dihubungi dan Nyonya Wongso ikut dengan ambulan itu ke rumah sakit untuk penilaian psikologi. Tidak ada keterangan lebih lanjut lagi mengenai laporan ini," ujar dia.

BACA JUGA: Jessica Pernah Ingin Bunuh Diri dengan Karbon Dioksida

Laporan keempat, terjadi pada 29 Januari 2015, dengan pelapor Patrick O'Connor. Menurut John, Patrick khawatir Jessica hendak melakukan bunuh diri.‎ "Polisi datang dan sebagai hasilnya Nyonya Wongso dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan penilaian psikologi. Tidak ada keterangan lebih lanjut pada laporan tersebut," terang John.

Laporan kelima, terang dia, terjadi 22 Agustus 2015. Laporan kembali datang dari Patrick O'Connor, yang menyebutkan bahwa Jessica tengah mengalami kecelakaan lalu lintas. "‎Kendaraan tersebut menabrak sebuah lokasi tempat bangunan, yang menyebabkan kerusakan ekspensif pada mobil bagian depan dan samping kanan. Sebagai akibat tabrakan tersebut, Jessica mengalami cedera," beber John.

Laporan keenam, kata John, terjadi pada 26 Oktober 2015, di mana polisi menerima panggilan dari Patrick O'Connor yang menyebutkan bahwa Jessica mengancam bunuh diri.‎ "Jessica Wongso mengirimkan pesan singkat dan menyatakan bahwa dia mencoba meracuni diri sendiri dengan menggunakan karbon dioksida. Polisi kemudian tiba, dan pada saat polisi tiba polisi mencium karbon terbakar dari apartemen. Polisi kemudian mengeluarkan Jess ke halaman," terang John.

Laporan ketujuh, kata John, terjadi pada 15 November 2015, yang berasal dari Patrick O'Connor. Jessica mengirimkan pesan kepada Patrick bahwa dirinya akan bunuh diri.‎ "Polisi kemudian menemukan Scoth di samping tempat tidur dan pisau besar di atas tempat tidur. Nyonya Wongso mengaku tidak mengetahui bahwa ada pisau ada di situ.Dia tidak bisa ingat. Dan dia mengatakan juga bahwa dia mengalami masalah berjalan dalam tidur," kata dia.

"Pada saat polisi menunggu kedatangan kesehatan jiwa, polisi juga melihat bahwa detektor asap ditutup pelastik dan lakban. Mereka kemudian melepaskan semua detektor asap. Dan kemudian menyerahkan Nyonya Wongso ke tim krisis yang telah datang," tambah dia.

Laporan kedelapan, terjadi pada 16 November 2015, yang datang dari Patrick O'Connor. Pelapor mengaku mendapatkan pesan dari Jessica yang akan menyakiti dirinya sendiri.‎ "Polisi kemudian mereka meminta bantuan pemadam kebakaran untuk paksa buka pintu depan. Polisi menemukan obat-obatan di samping tempat tidur dia," terang dia.

Laporan kesembilan, terjadi pada 21 November 2015, yang dilayangkan oleh Patrick O'Connor kepad polisi. Patrick melaporkan bahwa Jessica hendak membunuh diri. Patrick bahkan melaporkan bahwa Jessica tengah berada di bawah pengaruh alkohol.‎ "Polisi masuk dan menemukan sebotol Whisky di tempat tidurnya," terang dia.

"Pada saat bicara dengan Nyonya Wongso, polisi menyadari bahwa ada tiga surat di meja dapur. Satu surat menyatakan bahwa Patrick yang bersalah atas kematiannya‎. Sedangkan dua surat lainnya ditujukan kepada keluarga dan rekan kerja untuk selamat tinggal. Surat kepada keluarga juga berisikan uang. Polisi yang menangani kasus ini percaya bahwa ini surat bunuh diri," tambah John.

Laporan kesepuluh, terjadi pada 24 November 2015. Laporan dari Patrick O'Connor yang melaporkan Jessica memiliki masalah kejiwaan serius yang selalu mengancamnya lewat telepon dan sms bahwa ia akan bunuh diri.
Laporan kesebelas, pada‎ 25 November 2015. Laporan ini dibuat atas respon dari laporan sebelumnya, yang memerintahkan untuk mengekang perilaku Jessica di masa mendatang.

Laporan ke-12, pada‎ 25 November 2015. Laporan dari Patrick O'Connor atas kerusakan kendaraan miliknya yang diduga dilakukan oleh Jessica. Polisi tidak dapat membuktikan Jessica pelakunya.

Laporan ke-13, pada 29 Oktober 2015 dari Kristie Carter atasan tempat Jessica bekerja. Ia menghubungi polisi dan menyatakan bahwa Jessica tidak datang ke tempat kerjanya dan ada kekawatiran keadaan Jessica karena mereka mengetahui adanya percobaan-percobaan menyakiti dirinya sendiri.

Laporan ke-14, pada 16 Desember 2015, dinyatakan bahwa pengadilan setempat mengeluarkan keputusan agar Jessica tidak boleh mendekati Patrick O'Connor. (mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Australia Temukan 3 Pucuk Surat Bunuh Diri Jessica


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler