18 Ditangkap Polisi, Dua Orang Terlibat Bom Bali

Selasa, 14 Juni 2011 – 20:20 WIB

JAKARTA - Penangkapan oleh polisi terhadap warga yang diduga terkait jaringan terorisme terus berlajutHingga Selasa (14/6) ini, jumlah warga yang dijaring sudah 18 orang. 

Penangkapan itu merupakan hasil operasi Detasemen Khusus 88/Anti Teror Polri di Jakarta, Poso, Bandung dan Kalimatan Timur

BACA JUGA: JK: Konflik Terjadi Karena Ketidakadilan

Dalam penangkapan tersebut, tiga warga tewas sementara sisanya kini tengah menjalani penahanan


Dari 18 warga yang ditangkap, dua orang di antaranya terlibat dalam aksi teror Bom Bali I pada 2002 silam

BACA JUGA: Atasi Teror Racun, Polisi Libatkan Warga

Menurut polisi, dua orang yang diduga terkait Bom Bali I  itu adalah Hari Kuncoro dan Sugeng Setiaji.

Kadiv Humas Polri Irjen (pol) Anton Bachrul Alam mengungkapkan, Hari dan Sugeng sudah buron sejak lama
Dua orang itu diduga ikut merencanakan aksi Bom Bali I bersama Imam Samudra, Mukhlas, Amrozi, Dr Azhari dan Noordin M Top

BACA JUGA: Kamis, Nazaruddin Diperiksa Lagi

"Keduanya membantu memfasilitasi persiapan Bom Bali I, yaitu mengantar Dulmatin untuk membeli perlengkapan elektronik," ujar Anton dalam keterangan pers di Mabes Polri, Selasa (14/6) sore.

Dari tangan kedua pelaku itu, polisi menyita barang bukti berupa sebuah pistol, empat magazen dan 33 butir peluru kaliber 45Selain itu, dari catatan kepolisian terungkap bahwa Hari dan Sugeng pernah mengikuti pelatihan militer di Filipina sekitar tahun 2003 bersama Dulmatin

Menurut polisi, di lokasi pelatihan di Filipina itu pula Sugeng dan Hari bertemu dengan Umar Patek yang kini ditahan di Pakistan"Keduanya mendapatkan berbagai macam pelatihan militerDi antaranya firing device, explosive dan perbaikan pistol," imbuh Anton.

Seperti diberitakan sebelumnya, penangkapan besar-besaran akhir-akhir ini bermula dari pengejaran terhadap para pelaku penembak polisi di Palu, Sulawesi Tengah yang terjadi 25 Mei laluDalam pengejaran tersebut polisi kemudian mendapatkan sejumlah orang yang terlibat dalam kelompok PosoYakni sebuah jaringan yang telah lama diburu atas dugaan keterkaitan dengan aktifitas terorisme di Indonesia.

Dari penangkapan ini pula polisi mendapatkan info mengenai adanya rencana serangan teror kepada polisi melalui penebaran racun sianida pada suplai logistik Polri.(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Buru Pengirim SMS Teror Vonis Baasyir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler