"Survey yang dilakukan, dari 100 anak 20 persen di antaranya kurang gizi," ujar Emil Agustiono di Jakarta, Rabu (25/5)
BACA JUGA: DPR Wacanakan Panja Merpati MA-60
Dikatakan Emil, selamam beberapa tahun terakhir ini terjadi penurunan jumlah yang sangat signifikan
Masih tingginya angka anak kurang gizi di Indonesia, menurut Emil disebabkan beberapa faktor
BACA JUGA: Tuntut Persoalan NII Tuntas
Bukan hanya karena masalah kurangnya pangan, tapi juga menyangkut tingkat pengetahuan ibu tentang gizi serta penyakit bawaan sang anak, gagal panen, serta infrastruktur kesehatan"Kurang gizi dalam hal ini terdiri atas gizi kurang dan gizi buruk
BACA JUGA: Sigit-Hendro Tidak Melawan Densus
Memang masih ada beberapa kantong daerah yang angka anak kurang gizi itu tinggiYang paling banyak kami temukan di Indonesia bagian timur," kata Emil.Beberapa daerah yang mengoleksi angka tertinggi adalah Papua sekitar 58% anak-anak di bawah 5 tahun kurang gizi, Nusa Tenggara Timur mencapai 35%, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Barat"Ini adalah masalah yang sangat kompleks yang tak akan tuntas jika hanya ditangani pemerintah pusatPemerintah daerah, instansi swasta, masyarakat luas juga punya tanggung jawab menuntaskan masalah iniKarena kurang gizi pada anak-anak akan memberi pengaruh pada generasi muda nanti," katanya.
Mencapai MDGs 2014, imbuh dia, Indonesia menargetkan akan ada penurunan angka kurang gizi di Indonesia"Karena sudah menjadi masalah prioritas, kami menargetkan ada penurunan hingga 15 persen," tandasnya.
Sementara itu, Deputy Country Director UN WFP Indonesia, Peter Guest mengatakan akan menggelar kegiatan untuk meningkatkan kepedulian sekaligus menggalang dana bantuan untuk pengentasan kelaparan di beberapa daerah rawan pangan di Indonesia.
Ditambahkannya, WFP sendiri sering mendapat bantuan dari organisasi dan perusahan globalHanya saja, WFP masih membutuhkan bantuan dari perusahaan yang ada di Indonesia untuk menjalankan program pengentasan kelaparan di negara ini.
"Donasi ini akan digunakan untuk memberi makanan bergizi bagi 135.000 anak-anak di Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat melalui program School Feeding dari WFP selama setahun," jelasnya.
Bantuan tersebut, lanjut Pieter, tak hanya sebatas pada makanan tapi lebih dari insentif bagi anak-anak untuk tetap berada di sekolah dan membantu membangun fondasi masa depan yang lebih baik.
Ditambahkan Andries Sibarani Head of Partnership WFP Indonesia, kegiatan yang bertema A Small Contribution Can Make A Big Difference ini akan diramaikan oleh lebih dari lima ribu orang di Jakarta
Yang membuatnya beda dari tahun sebelumnya, Walk the World bukan hanya dilakukan dengan jalan santai, tapi juga bersepeda mengelilingi Gelora Bung Karno SenayanKegiatan tersebut akan dibuka oleh Menkokesra Agung Laksono serta artis muda Indonesia"Setiap tahun WFP memberi bantuan pangan pada 90 juta orang di lebih dari 70 negara di duniaIndonesia salah satunya," ungkap Andries
Aktivitas WFP di Indonesia didukung oleh para mitra utama seperti TNT, Unilever, DSM dan Kraft Foods serta mitra lokal seperti Tiga Pilar Sejahter, Pizza Hut Indonesia, GarudaFood, Sweety, IPM PR dan Imago Communication.
Dr Emil Agustiono M.Kes, Deputi Bidang Koordinasi Kesehatan Kependudukan dan Keluarga Bencana Kemenko Kesejahteraan Rakyat mendukung kegiatan ini"WFP adalah mitra strategis pemerintah untuk pengentasan kelaparan serta meningkatkan gizi anakKami tentu sangat mendukung, kegiatan seperti ini," tutur Emil yang turut hadir dalam jumpa pers yang digelar di kawasan Kemang Raya itu.(gel/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenkumham Siap Cabut Paspor Nunun
Redaktur : Tim Redaksi