jpnn.com - BANJARBARU – Wakil Walikota Banjarbaru Dr Ogi Fajar Nuzuli, membeber data mengejutkan saat rapat koordinasi (Rakor) bulanan pemko baru dimulai, kemarin.
Berdasar data dari kementerian kesehatan, dia menyebut di Kota Banjarbaru ini ada 800 orang terinfeksi HIV/AIDS.
BACA JUGA: Pengakuan Sopir Alphard yang Menyeruduk di Bandara Juanda
Ogi yang juga selaku Ketua Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Banjarbaru itu merinci, dari perkiraan 800 warga itu, ada 105 telah diketahui identitasnya. Dari 105 orang itu 20 orang adalah Pekerja Seks Komersial (PSK) di eks Lokalisasi Pembatuan Jalan Kenanga Kelurahan Landasan Ulin.
Yang lebih mencengangkan lagi ungkap Ogi, dari sekian banyak warga yang terinfeksi HIV/AIDs ada Pegawai Negeri Sipil (PNS).
BACA JUGA: Ucapan Amplop Adik Bupati Bikin Panas Anggota Dewan
PNS ini tengah bertugas di salah satu kelurahan di Kota Banjarbaru. Siapa orangnya? Ogi menjawab. Dia katakan, itu merupakan data rahasia yang jika disebutkan akan melanggar Hak Asasi Manusia.
“Ada juga PNS eselon III yang bekerja di Kota Banjarbaru. Entah di Pemkot atau Pemprov, yang jelas bekerja dan tinggal di Kota Banjarbaru. Setiap satu bulan satu kali, dia harus mengambil obat ke Surabaya,” ucapnya blak-blakan.
BACA JUGA: Nelayan Dukung Menteri Susi, Tolak Kebijakan HNSI
Sementara, 20 orang PSK yang terjangkit masih bekerja di eks lokalisasi Pembatuan. Parahnya lagi, dalam bekerja diantara mereka ada yang ketika memberikan pelayanan kepada pelanggan tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Kemudian tambah Ogi, dari 105 itu 85 masih belum diketahui keberadaannya dimana di Kota Banjarbaru. Namun jika melihat data dari Kemenkes, profesinya beraneka ragam.
Informasinya kata Ogi, selain PSK, wanita terinfeksi HIV/AIDS adalah pekerja salon plus, pemandu lagu karaoke, sales promotion girl (SPG) dan 9 ibu rumah tangga. “Kenapa jadi ibu rumah tangga, karena bapaknya kemungkinan besar jajan di luar,” pungkasnya. (mat/ij/ran)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Larang Pelajar ke Sekolah Pakai Kendaraan Bermotor
Redaktur : Tim Redaksi