Faktor ini membuat masyarakat yang kurang mampu mengharuskan untuk tetap menggunakan minyak tanah non subsidi
BACA JUGA: Karyawan Tewas Diterkam Harimau
Yang harga perliternya mencapai Rp7.500 hingga Rp8.000Rencananya untuk sisa yang 20 ribu paket tersebut akan disalurkan paling lambat Februari ini
BACA JUGA: Pasca Eksepsi Agusrin Ditolak, Merebak Isu Suap
Meski penyaluran tambahan bantuan paket tabung gas mengalami keterlambatan, menurut Suraji Kota Pekanbaru masih bisa dikatakan beruntung dibanding beberapa kota lain yang ada di RiauTerkait permintaan pemerintah Kota Pekanbaru agar penghapusan minyak tanah subsidi dibatalkan, sejauh ini menurut Suraji belum ada respon dari Pertamina
BACA JUGA: Jamwas Sudah Periksa Wakajati Lampung
Disprindag sendiri menurutnya sudah berupaya menyurati Pertamian pada Desember lalu, namun tetap tidak mendapat respon terbukti dengan tidak dipenuhinya permintaan OP minyak tanah yang diajukan Disprindag.Di sisi lain, Wali Kota Pekanbaru, Drs H Herman Abdullah MM mengintruksikan kepada Disperindag Kota untuk segera menyurati ulang pihak pertamina, dengan tujuan untuk membicarakan tentang penghapusan minyak tanah subsidi dan pembagian gas tiga kilogram tersebutKarena menurut Wako, sejauh ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan minyak tanah subsidi tersebut
‘’Saat ini belum semua masyarakat yang memakai gas, masih ada yang memakai minyak tanah, dan kita sangat yakin keberadaan minyak tanah subsidi ini masih sangat diperlukan oleh merekaMakanya saya minta Disperindag untuk menyurati ulang pihak pertamina,’’ katanya.(lim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Dewan Terancam Penjara Seumur Hidup
Redaktur : Tim Redaksi