jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk membahas pengembangan bandara.
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang fokus untuk menggarap proyek Bandara Kertajati.
BACA JUGA: Tabrakan Horor! Kepala Pecah, Otak Berserakan, Mata Keluar
Pasalnya, proyek ini harus selesai pada akhir 2017. Sedangkan, bandara tersebut memerlukan perpanjangan runway dari dari 2.500 meter di awal rencana menjadi 3 ribu meter.
Perubahan tersebut agar bandara tersebut bisa mengakomodasi pesawat berbadan besar seperti Boeing 777 atau Airbus 730.
BACA JUGA: Siaga Dua! Bengawan Solo Meluap Lagi
’’Awal kuartal satu 2018 mestinya sudah bisa dioperasikan,’’ ujarnya dalam rilis resmi kemarin (26/11).
Dia menegaskan, keberadaan bandara Kertajati sangat dibutuhkan Jawa Barat.
BACA JUGA: Eits! Dilarang Penyewaan Bus untuk Pendemo ke Jakarta
Sebab, demand penumpang pesawat wilayah ini memang terus meninggi.
Khususnya, penumpang yang akan melaksanakan ibadah Umroh yang jumlahnya sangat besar.
Karena itu, dia berharap pemerintah daerah bisa melakukan kerjasama pengelolaan bandara Kertajati dengan Angkasa Pura II.
’’Menurut Gubernur, ini kan untuk umroh yang jumlahnya sangat banyak disini. Jadi kita akan utamakan itu. Kita harapkan juga pengelolaannya sudah bisa dikerjasamakan dengan AP II,’’ terangnya.
Selain membahas bandara Kertajati, dia juga membahas pengembangan 4 bandara di Jawa Barat bagian selatan. Antara lain di Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, dan Sukabumi.
Sebenarnya, Budi secara personal sudah memeriksa kesiapaan bandara Nusawiru di Pangandaran dan Bandara Wiriadinata di Tasikmalaya.
Dari kunjungannya, dua bandara tersebut bisa segera dioperasikan.
’’Tapi kita juga harus pikirkan ada lapangan terbang lama di Garut dan Sukabumi yang harus dibangun,’’ jelasnya.
Namun, dia menilai bahwa pembangunan empat bandara tersebut bisa dilakukan tanpa hambatan. Mengingat lahannya sudah dimiliki oleh Pemerintah Daerah.
’’Kita upayakan 2017 awal, kita mulai desain dan di pertengahan tahun sudah bisa mulai pembangunan. Pada pertengahan 2018 sudah selesai. Paling tidak ada lapangan terbang yang bisa didarati pesawat ATR,’’ jelasnya.
Di sisi lain, dia pun meminta bantuan dari pemerintah provinsi jawa barat untuk menyelesaikan pembebasan lahan sekitar dan akses ke bandara.
’’Jawa Barat kan memiliki potensi pariwisata yang bagus. Untuk itu, saya meminta bantuan kepada Pemprov Jawa Barat supaya segera bisa direncanakan pembangunannya,’’ ungkapnya. (bil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belasan Pipa Minyak Pertamina Disabotase, Tiga Dibakar
Redaktur : Tim Redaksi