jpnn.com - PALABUHANRATU - Forum Honorer Indonesia (FHI) Kota Sukabumi akan mempolisikan 14 orang honorer kategori 2 (K2) dari Kota Sukabumi dan 7 orang dari Kabupaten Sukabumi yang dinyatakan lulus CPNS.
Mereka menilai semua peserta tersebut telah melakukan pemalsuan data, serta BKD Kota Sukabumi dianggap mandul dalam melakukan verifikasi data.
BACA JUGA: 22 Honorer K2 Mengundurkan Diri sebelum Diverifikasi
Ketua FHI Kota Sukabumi, Nanan Surahman mengatakan, sebelum melangkah kepada pihak kepolisian, pihaknya sudah melaporkan hal tersebut kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sukabumi.
Namun, saat melaporkan kepada BKD, ia menilai pegawai BKD Kota Sukabumi terkesan belum mahir dalam melakukan verifikasi data.
"Kami sudah melaporkan hal ini kepada BKD Kota Sukabumi, namun mereka terkesan belum mahir melakukan verifikasi data," ujar Nanan saat menghubungi Radar Sukabumi (Grup JPNN).
Selain tidak ada tindakan yang serius dari BKD Kota Sukabumi, para peserta yang dinyatakan lolos pada K2 di Kota Sukabumi juga ada yang mengundurkan diri. Sehingga hal ini membuat FHI mengambil langkah tegas untuk melaporkannya kepada pihak kepolisian atas dasar pemalsuan data.
"Kami akan laporkan hal ini kepada pihak kepolisian, dengan dasar telah melakukan pemalsuan data," tegasnya.
Ia menyebutkan, 14 orang yang bakal dilaporkan tersebut yakni, satu orang dari UPTDik Kecamatan Cikole, enam orang UPTD Warudoyong ,empat orang dari UPTD Kecamatan Citamiang dan tiga orang dari UPTD Kecamatan Baros.
BACA JUGA: Virus MERS Belum Pengaruhi Minat Umroh
Terkait dengan 7 orang peserta K2 yang berada di Kabupaten Sukabumi, Nanan menyebutkan semuanya berada di Kecamatan Cisaat. Dirinya sudah melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian Polres Sukabumi.
"Kami akan sampaikan kepada BKD Kabupaten Sukabumi dan melaporkannya kepada Polres Sukabumi setelah dari Kota Sukabumi," terangnya.
Menurut Nanan, peserta K2 yang dinyatakan lulus pada K2 bukan hanya mencapai belasan atau puluhan, melainkan mencapai ratusan peserta yang menggunakan data bodong. Namun, diri dan temannya sedang melakukan pengumpulan bukti atas peserta yang diduga melakukan kecurangan tersebut.
"Teman saya mencatat ada ratusan peserta yang menggunakan data bodong. Kami sedang mencari bukti dulu untuk nanti kami laporkan," tandasnya. (ren/d)
BACA JUGA: Kabupaten Hasil Pemekaran Minta Jatah 3.000 CPNS
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyuwangi Paling Melek IT Dalam Melayani Publik
Redaktur : Tim Redaksi